Open House: Harmonisasi Antarumat Beragama Makin Terasa di Kota Bandung
BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Suasana  kebhinekaan pada acara open house Hari Raya Idulfitri 1440 hijriah di Pendopo Kota Bandung, Rabu (5/6/2019) menghilangkan sekat antara wali kota bersama warganya. Tak hanya itu, open house juga memunculkan keharmonisan kerukunan umat beragama.
Seyogyanya Idulfitri merupakan hari besar bagi umat muslim, namun di Pendopo Kota Bandung yang nyatanya menjadi ajang bersukacita penganut agama lainnya. Umat non muslim berbondong-bondong menyambangi rumah dinas Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat open house bersama Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana beserta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna.
Uskup Bandung, Antonius Subianto Bunjamin mengakui, kehadiran para umat beragama lain di luar Islam pada saat momentum lebaran ini menjadi cerminan sentimen perbedaan agama bukanlah persoalan di Kota Bandung. Justru perbedaan keyakinan ini menjadi penguat kehidupan berbangsa.
“Ini sangat baik, dan kerukunan umat beragama ini adalah salah satu kesuksesan di era Mang Oded dan Kang Yana. Semoga semakin leih baik lagi karena ini sangat bagus buat masyarakat,” ucap Antonius.
Antonius memaparkan, kerukunan antar umat beragama bukan sebatas hanya menciptakan suasana kondusif saja. Lebih dari itu merupakan faktor pendukung yang cukup sentral dalam menopang proses pembangunan.
Tidak hanya sebatas pembangunan fisik, namun Antonius menerangkan, kerukunan masyarakat yang berbeda agama juga mampu mendongkrak sektor kesehatan, pendidikan dan perkonomian.
“Manfaat kerukunan ini untuk membangun kota dan masyarakat, supaya masyarakat damai. Kalau masyarakat sudah damai maka pendidikan akan ikut maju, ekonomi juga ikut maju lalu kesehatan maju dan semuanya akan maju karena masyarakatnya sudah damai,” jelasnya.
Menurutnya, kerukunan umat beragama juga menjadi fondasi kepada masing-masing agama untuk menguatkan spiritual para penganutnya. Sehingga, konsep spiritual yang baik bisa menciptakan ketentraman dalam kehidupan sosial.
“Membina umat masing-masing supaya mendukung agama lainn dan praktek paling bagus itu memang di masyarakat. Kalau masyarakat sudah taat baik kepada Allah dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat juga pasti baik,” katanya.