Yonif Raider 300 Berbagi Pengetahuan Tentang Cara Penyerbukan Bunga Buah Naga
PAPUA.SJN COM,- Satgas Yonif Raider 300/Bjw, Pos Yamara dipimpin Serda Yudi Sopandi beserta 4 orang anggota berbagi pengalaman seputaran cara bercocok tanam buah Naga kepada masyarakat Kampung Yamara Distrik Mannem Kabupaten Keerom Provinsi Papua,
Selasa (22/10).
Dengan kondisi alam yang cocok untuk tumbuhnya buah naga, banyak warga yang menanam tanaman buah Naga dan hasilnya cukup memuaskan, tanaman sangat subur dan banyak bunga namun bunga-bunga tersebut tidak menjadi buah malahan menjadi busuk yang membuat petani menjadi rugi.
Teryata para petani buah Naga saat penyerbukan hanya mengandalkan penyerbukan secara alami dan bantuan para serangga pengisap madu, sedangkan bunga buah Naga hanya mekar di malam hari saat serangga sudah tidak beraktivitas lagi, hal tersebut yang membuat kurangnya hasil yang baik sehingga bunga buah Naga menjadi busuk.
Personel Satgas yang mempunyai pengalaman dan pernah bekerja di kebun buah Naga yaitu Pratu Rapiah Dana menjelaskan kepetani tentang cara penyerbukan bunga buah Naga yang benar dengan bantuan manusia. Dengan lantang Pratu Rapiah Dana menjelaskan tahap demi tahap sambil mempraktekkan lansung di lapangan, yaitu dengan cara. Meletakkan irisan botol air mineral di bawa dari benang sari, dengan menggunakan kuas sapukan kebenang sari dengan hati-hati agar serbuk sari berjatuhan kewadah yang sudah disiapkan. Setelah serbuk sari didapatkan, ambil serbuk sari dengan menggunakan kuas lalu disapukan ke kepala putik dengan hati-hati agar kepala putik tidak rusak.
Pratu Rapiah pun tidak lupa menjelaskan cara perawatan yang baik dan saat yang tepat untuk pemupukannya, Dengan harapan kedepannya dapat hasil yang lebih memuaskan guna meningkatkan perekonomian masyarakat petani buah Naga.
Bapak Subari yang punya lahan mengucapkan banyak terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif Raider 300/Bjw, Pos Yamara atas pelajaran dan masukannya karena selama ini penyerbukan yang dilakukan hanyalah secara alami. (Pendam III/Siliwangi).