Pariwisata

Pangandaran Menuju Destinasi Dunia

PANGANDARAN. SJN COM. -Kabupaten Pangandaran Bukan 10 Bali Baru ala Kementerian Pariwisata. Cocoknya menjadi kawasan wisata berkelas dunia lewat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kalau tidak memungkinkan bisa.menjadi Unesco Global Geopark.

Keinginan Bupati Pangandaran untuk menjadikan  alamnya, sebagai kawasan wisata berkelas dunia disambut Gubernur Jawa Barat dengan tangan terbuka. Hal yang sama, ternyata juga diamini  oleh Menteri Pariwisata, mengingat, tidak ada satupun objek wisata di kawasan tersebut yang terpilih menjadi 10 Bali Baru.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan KEK layak diambil Pangandaran, terlebih dengan peran tersebut –sebagai kawasan KEK pertama di Jawa Barat, akan terbuka kesempatan lainnya, menjadikan Pangandaran sebagai kawasan wisata berkelas dunia.

“KEK bagi saya adalah pintu, menuju wisata kelas dunia. Sebagai kabupaten baru yang anggarannya terbatas, kami akan kerja keras. Karena semakin jelas adanya KEK bisa jadi satu destinasi wisata kelas dunia,” kata Jeje dalam acara media gathering dengan wartawan Pokja Gedung Sate di Hotel Pantai Indah Timur Resort, Pangandaran, Jawa Barat,  Rabu (28/11).

Kawasan yang akan disasar untuk menjadi KEK adalah pesisir Barat dan Timur Pantai Pangandaran, daerah tersebut cocok dijadikan KEK selain karena keindahan pantainya, dikawasan tersebut juga ada tempat pelelangan ikan (TPI).

“Penunjang wisata di kawasan tersebut juga sudah bermunculan
Selain sudah banyak hotel, home stay juga banyak,” imbuhnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil), menambahkan kawasan pantai Pangandaran memang layak untuk dibangun menjadi kawasan wisata berkelas dunia, untuk itu keinginan Bupati Pangandaran akan didukung.

“Sebagai bentuk dukungan atas keinginan Bupati, Bangub (Bantuan Gubernur) untuk Pangandaran akan saya naikkan dua kali lipat dari 40 miliar rupiah menjadi 80 miliar rupiah. Mudah bisa disetujui oleh dewan,” kata Emil.

Gelontoran dana berupa bantuan gubernur tersebut nantinya akan dibutuhkan Kabupaten Pangandaran untuk menggeliatkan

Dana sebesar Rp80 miliar tersebut harus dimanfaatkan bupati dengan sebaik mungkin, misal untuk penataan pantai timur dan barat agar terlihat semakin molek.

“Sebagian lagi bisa digunakan untuk membangun pemecah ombak,” katanya.

Pihaknya juga bersama Kementerian Pariwisata tengah berupaya meloloskan Kabupaten Pangandaran menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Bila tidak ada halangan penetapan KEK akan selesai di tahun 2019.

“Kalau Pangandaran sudah KEK saya akan ngabret. Saya banyak kenalan, saya undang para investor untuk bangun waterboom, entertainment. Termasuk Pemprov ada lahan besar di sini (yang bisa dimaksimalkan),” ucapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis sektor pariwisata akan menjadi penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia bila dikelola secara maksimal. Contohnya Samosir (Sumatera Utara).

“Di Samosir tumbuh 81 persen PAD-nya karena kontribusi pariwisata. Banyuwangi juga menjadi destinasi wisata terbaik menurut UNWTO (organisasi wisata dunia),” kata Arief.

Pemerintah saat ini telah menetapkan tiga destinasi utama pariwisata, yakni Bali Raya, Jakarta Raya dan Batam Raya. Ketiga kawasan itu mampu menyedot 90 persen wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga sedang mendorong hadirnya sepuluh daerah wisata baru yang dia sebut Bali Baru.

“Indonesia punya 88 kawasan strategis nasional. Makanya kita menciptakan 10 Bali Baru,” kata Arief.

Agar 10 kawasan pariwisata itu terealisasi, menurutnya diperlukan investasi sekitar 20 miliar USD atau sekitar Rp300 triliun. Pendanaan itu bersumber dari pemerintah dan juga pihak swasta.

“Satu detinasi rata-rata 2 miliar (USD), kalau dirupiahkan 300 triliun. Dibag-bagi. Satu miliar (USD) dari pemerintah, satu miliar lagi dari private investment,” ucapnya.

Sayang, tidak ada satupun kabupaten kota di Jawa Barat yang terpilih menjadi 10 Bali Baru.