Menyambut Hari Ibu, TP PKK Kota Bandung Santuni Panti Wredha Budi Pertiwi
BANDUNG.SJN COM. -Penjabat sementara (Pjs) Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bandung, Yunimar Yana Mulyana beserta jajaran dan organisasi kewanitaan Kota Bandung memberikan santunan kepada para lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi, Jalan Sancang No. 2 Bandung, Jumat (21/12/2018). Pemberian santunan dalam rangka memperingati Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember.
Panti Soial Tresna Wredha Budi Pertiwi merupakan lembaga sosial yang secara khusus merawat para lansia perempuan. Lembaga yang berdiri sejak tahun 1948 ini dibangun oleh Perkumpulan Budi Istri yang salah satu anggotanya adalah Ibu Iden, putri Rd. Dewi Sartika.
Budi Pertiwi merupakan lembaga yang dibentuk untuk melindungi para lansia yang ditinggalkan keluarganya ketika masa perang. Hingga kini, panti tersebut sudah merawat lebih dari 600 lansia.
Mengunjungi Panti Wreda Budi Pertiwi memberikan kesan tersendiri bagi Yunimar. Ia mengaku terharu melihat para lansia yang tinggal dan dirawat dengan baik di panti tersebut. Pada kesempatan itu, turut hadir pula istri Wali Kota Bandung, Siti Muntamah.
Tak hanya memberikan donasi berupa uang tunai, sembako, dan makanan lainnya, Yunimar dan Si Muntamah berbincang dengan para lansia serta mengunjungi kamar-kamar mereka. Umi terkesima melihat lingkungan panti yang sangat bersih, sehat, dan nyaman. “Ini menunjukkan bahwa para lansia ini dirawat dengan sangat baik,” ujar Siti Muntamah.
Kunjungan ini juga merupakan bagian dari perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kepada lansia. Sejak dua tahun lalu, Kota Bandung memiliki lembaga khusus yang memberi perhatian kepada lansia di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM). Dinas ini melaksanakan aktivitas-aktivitas khusus untuk lansia.
“Menyayangi mencintai dan berbagi kepada orang tua secara kolektif adalah sesuatu yang penting. Ini menunjukkan komitmen dari Pemkot Bandung untuk terus menghadirkan sebuah aktivitas kemanusiaan yang unggul, yaitu saling menyayangi, menghadirkan kenyamanan, kesejahteraan dan berasaskan nilai-nilai religius,” ungkap Siti Muntamah.
Ia juga mengapresiasi upaya panti untuk terus membuat para lansia itu tetap produktif di hari tuanya. Kegiatan para lansia itu antara lain menjahit, bernyanyi, mengaji, hingga bermain angklung. Pada kunjungan tersebut, para lansia menunjukkan kebolehannya dalam bernyanyi dan bermain angklung.
“Saya pikir ini adalah bentuk ekspresi supaya mereka tetap berada pada posisi dimanusiakan seperti layaknya manusia,” katanya.
Pada momentum Hari Ibu, Siti Muntamah berpesan kepada warga Kota Bandung untuk mengingat betapa peran ibu begitu penting, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pembangunan dan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan. Di era digital sekarang, peran ibu menjadi semakin penting dalam membina dan menguatkan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak-anak.
“Dengan semangat hari ibu, kita kembalikan fungsi dan peran ibu yang hari ini menghadapi tantangan zaman dengan memperkuat benteng-benteng bernama keluarga, salah satunya memperhatikan tumbuh kembang karakter anak, menjaga anak membangun imunitas, membersamai anak, memantau anak melintasi zaman yang sangat berbeda dengan zaman kita,” ucap ibu tujuh anak itu.(hms/sapta)