Parlementaria

DPRD Jabar Dukung MUI Keluarkan Fatwa Haram “Game Aksi Kekerasan”

 

BANDUNG.SWARAWANITA NET,-Games online yang mengandung konten aksi kekerasan secara tidak langsung menginspirasi kalangan negerai muda untuk melakukan aksi kekerasan. Untuk itu, kalangan DPRD Jabar sangat mendukung dan menyambut positif wacana Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar untuk mengeluarkan fatwa haram game PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG).

Menurut Ketua DPRD Jawa Barat, Hj. Ineu Purwadewi Sundari, ada beberapa game online yang mengandung unsur kekerasan, untuk itu, kita akan menyambut positif dan mendukug pihak MUI Jabar untuk segera mengeluarkan fatwa haram untuk games berbasis online yang dapat menginspirasi aksi kekerasan.

“akhir-akhir ini ada beberapa aksi kejahatan dan kekerasan yang dilakukan oleh kalangan anak muda terinspirasi setelah cukup seringnya bermain game aksi kekerasan. Untuk itu, saya kira fatwa haram terhadap game seperti PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG), karena game PUBG lebih banyak aksi kekerasan dibanding unsur mendidiknya”, kata Ineu saat ditemui di gedung DPRD Jabar, Kamis (21/3-2019).

Wacana MUI untuk mengeluarkan fatwa haram terhadap game aksi kekerasan, mengemuka pascainsiden penembakan brutal yang menewaskan puluhan orang yang tengah beribadah di dua masjid Selandia Baru. Pelaku penyerangan disebut-sebut terinspirasi game berbasis online tersebut.

Di wilayah India, game besutan Tancent Games itu telah dilarang dimainkan oleh anak-anak dan remaja karena mengandung kekerasan. Bahkan, kepolisian di wilayah India mengancam hukuman penjara bagi yang kedapatan main game tersebut. Saat ini MUI Jabar tengah mengkaji terkait wacana tersebut.

Inue juga mengatakan, yang mengeluarkan Fatwa haram itu kewenangan MUI, namun sebelum fatwa haram dikeluarkan, kalau memang perlu masukan dan saran dari DPRD Jabar, kita siap memberikan masukan. Bahkan kalau ada laporan dari masyarakat terkait, dampak negatif dari game online kekerasan, akan kita tindak lanjuti, ujar Ineu.

Dalam kesempatan tersebut, Ineu juga mengingatkan kepada semua pihak untuk lebih waspada atas perkembangan dunia digital. Selain game, saat ini masyarakat juga sering kali diresahkan dengan maraknya berita hoaks. Pihaknya akan mencoba melakukan pengawasan.

“Kami DPRD sesuai tugas mungkin kami lihat melakukan pengawasan di lapangan. Apa betul berpengaruh secara langsung atau setidaknya tidak hanya masalah game, tapi kami rasa perlu waspada terhadap hal yang bisa membuat keresahan,” tandasnya. (hms/sein).