TNI

Mayor Lek Panca Prawira Ajak Seluruh Komponen Masyaraka Untuk Menghormati Orang Yang Lebih Tua.

SUKABUMI.SJN COM.-Allah Subhanahuwataala memerintahkan kita agar selalu menghormati orang tua atau orang yang lebih tua dari kita.Dan juga Allah memerintahkan kita agar mengormati,menyayangi  siapapun orang yang lebih tua,siapapun itu walaupun  orang tua tersebut berbeda Agama,ras,suku dan golongan

 

Penghormatan kepada Orang yang lebih tua dari kita merupakan bentuk etika dan sopan santun dalam hubungan antara sesama manusia terlebih orang tua tersebut merupakan sosok manusia yang sangat berjasa pada suatu program ataupun daerah baik  intitusi sipil atupun militer

 

Salah satu sosok yang patut dihormati ditauladani dan disayangi dan menjadi sumber inspirasi bagi Warga Masyarakat Sukabumi selatan khususnya kalangan Militer dari TNI AU Satradar 216 Cibalimbing Sukabumi Surade adalah sosok Purnawirawan Auladi

 

Danstaradar 216 Cibalimbing Mayor Lek Panca Prawira ,S.T,.M.T dalam  pesan tertulisnya menuturkan kisah pertemuan antara dirinya dengan sosok Auladi.Panca Prawira menuturkan ketika pertama kali dirinya bertemu dengan Auladi terpancar sebuah aura positif dari wajah Auladi ,sorot matanya sangat teduh dan sehingga dapat menyejukan  hati setiap orang yang dijumpainya

 

 

“Suatu kebanggaan dan keharuan bisa bertemu sekaligus mendengarkan secara langsung kisah peejuangan Bapak Purnawirawan Auladi (alumni sekolah radar di India Angkatan I, saat ini berusia 81 tahun),”tutur Panca Prawira  dalam pesan tertulisnya ( Selasa ,02/04/19)

 

Dalam pertemuanya tersebut Panca Prawira menceritakan Auladi dengan  detil sosok  Auladi menceritakan sejarah  perjuangannya dalam membangun Satuan Radar 216 sejak awal beroperasinya pada tahun 1959 dengan  menggunakan radar Nysa buatan Polandia.

 

Kiprah Beliau sebagai teknisi radar TNI Angkatan Udara kala itu yang sempat bertugas di Saparua, Morotai, Maluku, Solo dan Cibalimbing menggambarkan, betapa survive nya dengan segala keterbatasan dan serba kekurangan, namun justru melalui itu pula inovasi dan kreativitas muncul,”kata panca Prawira yang merupakan Komandan Para Ksatria Penjaga Langit wilayah selatan dari Satradar 216 Cibalimbing ini

 

“Bapak Purnawirawan Auladi merupakan tokoh penting dalam mencerdaskan Masyarakat Kabupaten Sukabumi Selatan, khususnya di Wilayah Cibalimbing. Beliau merintis pendirian sekolah MTs setingkat SLTP yang hari ini menjadi salah satu sekolah favorit di Kabupaten Sukabumi, dimana salah seorang murid Beliau Bapak Sukma pernah menjabat sebagai Bupati Sukabumi,”pesan Panca dalam pesan tertulisnya

 

Panca Prawira menuturkan perjuangan Sosok Auladi sangat mengaharukan melalui koperasi Bukari (Badan Usaha Berdikari) yang bergerak di bidang budidaya rumput laut yang didirikan oleh  Purnawirawan Auladi beserta rekan-rekannya prajurit Satrad 216 pada tahun 1967 ini, akhirnya dapat mewujudkan mimpi mendirikan beberapa sekolah di Surade.

 

“Hingga Saat ini Alhamdulillah Bapak  Auladi yang memiliki putra putri sebanyak 6 orang yang sekarang tinggal di beberapa negara antara lain Amerika, Taiwan, dan Jerman ini masih diberikan kesehatan oleh Allah Subhanahuwata’ala. Hartayang Beliau miliki diwakafkan untuk masyarakat sekitar, antara lain pembangunan Masjid di Cibungur, Masjid di dekat Lapang Lodaya Surade dll.

 

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan,umur yang panjang dan pelindunganNya untuk Bapak Auladi dan para pejuang pendiri Satradar 216 Cibalimbing .Sehingga kita generasi muda  penerus beliau dapat terinspirasi  dab mampu memetik nilai – nilai kejuanganya,”tutur panca Dalam pesanya

 

Oleh sebab itu,Panca Prawira mengajak kita sebagai Warga Indonesia yang menjungjung tinggi moral ,etika dan tatakrama seyogyanya mengormati dan mengahargai atas apa yang telah diperjuangakan orang yang lebih tua dari kita seperti Sosok Auladi yang banyak berjasa kepada Bangsa dan Negara.

 

Panca Prawira dalam pesan tertulisnya menyampaikan,himbauan dirinya kepada Warga Masyarakat untuk menghormati dan memuliakan orang yang lebih tua adalah bedasarkan etika Agama ,adat istiadat yang berlaku di Negara Indonesia.Kemudian salag satu pegangan Panca Prawira untuk selalu menghormati orang yang lebih tua adalah salah satu Hadist Rasulullah SAW

 

Panca Menyampaikan bahwa, Nabi Muhammad Shallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Bukanlah dari kami siapa yang tidak menghormati yang tua, dan tidak menyanyangi yang muda” .(Hr. Tirmdizi).

 

Dalam hadist ini terdapat mengajarkan  dimana orang tua harus di hormati dan disayangi, karena menghormati orang yang lebih tua adalah hak mereka (para orang yang lebih tua).

 

 

Kemudian Panca Prawira Sabda Rasulullah SAW  lainya menunjukan bahwa, memuliakan Orang yang lebih tua sangat penting dilakukan.

 

Nabi Shallahu alai wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya termasuk dalam penganggungan terhadap Allah adalah memuliakan seorang muslim yang telah tua”. (HR. Abu Dawud, di hasankan oleh Sheikh Al Albani)

 

Kata “memuliakan” disini maknanya adalah berbicara dengan baik dan sopan kepadanya, juga memperlembut muamalah terhadapnya, dan akhlak akhlak baik lainnya yang patut di berikan kepada yang lebih tua.

 

Kemudian Panca Prawira menyampaikan bahwa, salah satu petunjuk Rasullullah SAW untuk menhormati atau memuliakan Orang yang lebih tua  adalah  memulai mengucapkan salam kepadanya

 

Rasulullah bersabda,

 

يسلم الصغير على الكبير، و الراكب على الماشي. رواه البخاري

 

“Yang lebih kecil memberikan salam kepada yang lebih tua, dan orang yang memakai kendaraan memberikan salam kepada yang berjalan kaki”. (HR. Bukhari).

 

Maka jika  bertemu seorang yang lebih tua dari kita  maka janganlah menunggu mereka memberi salam kepada kita . Justru  seyogyanya yang lebih muda harus segera memberikan salam kepadanya dengan penuh penghormatan, adab yang baik, serta kelembutan.

 

Kemudian, seorang yang lebih muda harus bisa melihat kondisi seseorang yang lebih tua darinya, jika orangtua ini mempunyai pendengaran yang baik maka ucapkanlah salam dengan suara yang dapat dia dengar tanpa menganggunya, dan jika orangtua tersebut telah lemah pendengarannya maka seseorang yang lebih muda harus memberikan salam sesuai dengan kondisi orang tua tersebut.

 

“Jika berbicara kepada orang yang lebih tua  maka panggilah dengan panggilan yang lembut,”Pesan  Panca Prawira

 

Kemudian, Panca Prawira mengajak  agar memanggil  orang yang lebih tua  dengan sebut sebutan yang sopan, seperti Paman, Kakak, Abang atau yang semisalnya, dalam rangka penghormatan terhadap mereka.

 

Menurut panca dalam sebuah Hadist Rasulullah SAW bersabda yang di riwayatkan dari Abi Umamah bin Sahl, dia berkata, “ Kami pernah sholat dzuhur bersama Umar bin Abdul Aziz kemudian kami keluar, kemudian kami masuk lagi kedalam masjid,lalu kami melihat Anas bin Malik sedang sholat asar, maka aku berkata, “ Wahai Paman, Shlolat apa yang kau kerjakan?”, dia berkata, “ Sholat Asar, dan ini adalah sholatnya Rasulullah yang dulu kami sholat bersamanya”. (HR. Bukhari)

 

Di riwayatkan dari jalan Abdurahman bin Auf, dia berkata, “ Aku pernah berdiri di barisan pada saat perang badr, kemudian aku melihat sebelah ke kanan dan kiriku, aku mendapati ada dua orang anak kecil dari kaum Ansor,  Mereka masih sangat muda, dan aku berharap bisa lebih kuat dari mereka,  lalu satu dari mereka memanggilku, “ Wahai Paman, apakah engkau tahu yang mana Abu Jahl?”, Aku berkata, “iya, aku tahu apa yang kau inginkan darinya?”, anak itu berkata, “Aku di kabarkan bahwa dia menghina Rasulullah, Aku bersumpah dengan Dzat yang jiwa aku ada ditanganNya, jika aku bertemu dengannya maka aku tidak akan melepaskannya sampai ada di salah satu dari kami yang mati dahulu”. (HR. Bukhari)

 

Mencermati dari dua hadist diatas,Panca Parawira menyampaikan kesimpulanya bahwa, bahwa yang lebih muda memanggil orang yang lebih tua darinya dengan sebutan yang baik dan sopan.

 

Etika sopan santun kepada orang yang lebih tua juga dapat dilakukan dengan  mendahulukan kepentingan  orang yang lebih tua  didalam  segala hal kebaikan .Termasuk akhlaq yang baik adalah mendahulukan orangtua dalam berbicara, memberikan tempat kepadanya di dalam majelis, mendahulukan memberi makan  minum kepada orangtua

 

Di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kitabnya, bahwasanya  Abdurahman bin Sahl serta Muhiyisoh dan Huwayisoh pergi menemui Nabi Shallahu Alaihi wa sallam, kemudian setelah sampai ke pada Nabi, berbicaralah yang paling muda diantara mereka yaitu Abdurahman bin Sahl, , maka Nabi Muhammad Shallahu Alahi wa Sallam memotong perkataanya seraya berkata, “yang tua dulu yang berbicara”, maksudnya adalah Muhiyisoh dan Huwayisoh.

 

Selanjutnya kita sebagai manusia juga berkewajiban Merawat kondisi orang yang lebih tua,apabila kondisi  seseorang yang lebih tua sudah  lemah badannya,lemah penglihatannya serta pendengarannya dan lain lainya.Maka itu kita harus selalu benar benar merawat mereka, karena kelak kitapun akan berada di masa yang mereka rasakan sekarang.

 

Allah berfirman,

 

للَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِير (الروم:54)

 

Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. Ar- Rum 54)

 

Juga Allah berfirman,

 

Dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun.  (QS. Al Haj:5)

 

Dari firman Allah SWT diatas  kita tahu  bahwa, merupakan hak orangtua atas yang lebih muda adalah mengetahui tentang kesehatannya, kemudian merawatnya. Bahkan sebagian orangtua karena badannya yang melemah, serta kemampuan otaknya pun menurun akhirnya menjadikan dia seperti anak  yang masih kecil.

 

Maka jika seseorang tidak mengetahui tentang masalah kesehatan dan lemahnya seseorang yang telah tua maka dia akan tidak sabar dalam mengurusnya, akan  buruk muamalahnya, dikarena dia tidak merasakan apa yang dialami seorang yang telah menua. Lain halnya jika seseorang merasakan atau membayangkan dirinya seperti orangtua yang lemah, serta mengetahui bahwa merawatnya adalah hak mereka atas kita, maka diapun akan mengurusnya dengan sebaik baiknya.

 

Selanjutnya   yang patut  menjadi perhatian dan perlu diwaspadai dan jangan sampai dilakukan adalah seorang anak yang awalnya selalu berbuat baik kepada orangtua serta menjaganya kemudian berubah menjadi buruk muamalahnya, tak sabar menjaga orangtuanya, bahkan sampai mengirim orangtuanya ke panti jompo, bahkan mungkin sampai tidak menjenguknya  walaupun sekali, walaupun di hari hari lebaran bahkan,sampai meninggal

 

Menurut Panca hal inilah yang patut kita jaga jangan sampai kita sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa menjadi anak yang tidak tahu balas budi ataupun durhaka

 

Rasulullah bersabda,

 

فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنْ النَّارِ وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ ا خْآلِرِوَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِي يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ

 

“Barang siapa ingin dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaklah saat kematian mendatanginya ia dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya pula dia mempergauli manusia dengan sikap yang dia senang untuk diperlakukan terhadap dirinya.” (HR. Muslim)

 

Dalam pesanya Paca Prawira juga mengingatkan agar kita mendoakan orang yang lebih tua terlebih itu adalah orang tua kansung kita.Menurut Panca Parwira  mendokan orang tua, untuk dipanjangkan umurnya dalam ketaatan kepada Allah, juga doakan mereka di beri taufiq dalam beramal sholih, serta senantiasa dalam naungan Allah, juga meminta kepada Allah agar mereka dipakaikan pakain kesehatan, diberikan husnul khotimah, dan dijadikan golongan orang yang berada di dalam hadist Nabi ,

 

“Sebaik baiknya manusia adalah yang panjang umurnya serta baik amalnya” (HR. Ahmad)

 

Diceritakan bahwa Sulaiman bin Abdul Malik menemui orang tua yang ada di dalam masjid, kemudian bertanya kepadanya, “Wahai Fulan, sekarang kau sudah tua, apakah kau ingin mati saja?, Orang tua itu menjawab, “Tidak”, Kenapa? Tanya Sulaiman. “Telah pergi masa mudaku dan keburukan di dalamnya, dan datang masa tua dan kebaikannya, aku jika ingin bangun dari tempat dudukku, aku berkata Bismillah, jika aku duduk aku katakan Alhamdulillah, maka aku lebih suka keadaan seperti ini”.

 

 

Artinya Orang tua ini lebih ingin kehidupannya berlangsung seperti masa tuanya yang di penuhi dzikir dan syukur, dari pada masa muda yang banyak akan syahwat dan buang buang waktu yang mubadzir.

 

Jasa -jasa Orang yang lebih tua khususnya Orang tua kandung kepada kita tidak ada batasnya bahkan kita  Tidak akan  yang dapat membalas kebaikannya

 

Rasulullah pernah bersabda, “tidak akan bisa seorang anak membalas budi orangtuanya, kecuali jika ia mendapati orangtua menjadi budak kemudian memerdekannya” .

 

Juga cerita dari Ibnu Umar bahwasannya ada seseorang tawaf di sekeliling ka’bah sambil menggendong ibunya, maka orang itu berkata, “wahai Ibnu Umar, lihatkah engkau apa yang aku lakukan? Maka apakah aku telah membalas budinya?”.

 

Ibnu umar menjawab, “ Tidak, walau satu hembusan nafasnya”

 

“Semoga Allah memberkahi para orangtua kaum muslimin, serta memberikan kepada kita semua taufiq untuk berbuat baik kepada mereka.Dan maripah kita hargai jasa -jasa para pendahulu kita .Karena Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengahargai jasa – jasa para pendahulunya.Dan jadilah anak yang berbakti kepada  Orang tua Bangsa dan Negara,”Pungkas Mayor Lek   Panca Prawira Dansatradar 216 Cibalimbing

 

(Hasbi Ash Shidiki )