Pemerintahan

Ridwan Kamil Raih Penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka

JAKARTA.SJN COM,-Nugra Jasadarma Pustaloka merupakan bentuk penghargaan tertinggi yang diberikan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) kepada pihak-pihak yang dianggap memberikan kontribusi besar bagi pengembangan perpustakaan, literasi dan minat baca di daerahnya.

Undang-undang tentang Perpustakaan Nomor 43/2007 menyatakan bahwa pusat dan daerah memberikan penghargaan kepada masyarakat yang berhasil melakukan gerakan pembudayaan gemar membaca.

Pembinaan kegemaran budaya membaca merupakan modal dasar untuk memperbaiki kondisi indeks pembangunan manusia. Perpustakaan adalah media penerang terhadap perkembangan intelektual masyarakat. Perpustakaan yang timbul dari keinginan masyarakat akan menjadikan kegiatan di perpustakaan berjalan dengan baik. Masyarakat juga akan mendapatkan nilai tambah.

“Nugra Jasadarma Pustaloka tidak sekedar piagam dan piala, tetapi kesejahteraan masyarakat sebagai dampak nyata penguatan literasi adalah penghargaan dan piala yang sesungguhnya,” sebut Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.

Nugra Jasadarma Pustaloka 2019 diberikan untuk kategori lomba pustaka, lomba bercerita (story telling), lomba perpustakaan sekolah tingkat SMA/SMK/MA, lomba perpustakaan umum desa/kelurahan, pustakawan berprestasi, pelestari naskah, birokrat, tokoh masyarakat, masyarakat, jurnalis, media massa, dan lifetime achievement.

Perhatian khusus diberikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin kepada dunia literasi di Indonesia. Perpustakaan Nasional sebagai leading sector literasi Indonesia, didorong dan didukung penuh untuk adaptif terhadap perubahan global terutama di era revolusi industri 4.0.

Di hadapan Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, Menteri Syafruddin memberikan empat unsur kekuatan literasi. “Perpustakaan dapat menggabungkan empat unsur, yakni pusat teknologi, pusat pengetahuan, pusat destinasi wisata, dan pusat kemungkinan di masa depan. Inilah kekuatan literasi perpustakaan,” ujar Menteri Syafruddin saat membuka acara Gemilang Perpusnas RI Tahun 2019.

Di masa depan, perpustakaan harus adaptif menyerap aplikasi teknologi yang digunakan untuk belajar oleh masyarakat. Riset dan informasi juga harus di-update agar fleksibel dengan unsur kekinian.

Era modern ini memungkinkan perpustakaan untuk kolaborasi data, informasi dan pengetahuan secara silang global. Menteri Syafruddin menegaskan, perpustakaan agar lebih efektif menyediakan koleksinya secara online dan menyediakan fasilitas virtual meeting.

“Perpusnas sebagai pilar utama literasi bangsa kedepan saya yakin akan banyak melakukan lompatan-lompatan dan inovasi agar kita tidak tertinggal,” ungkap Menteri Syafruddin, dalam acara yang juga dihadiri oleh duta baca dari seluruh daerah di Indonesia tersebut.

Mantan Wakapolri ini menceritakan pengalamannya saat mengunjungi beberapa perpustakaan modern seperti di Uni Emirat Arab, Perpustakaan Universitas Melbourne, Australia dan Perpustakaan Universitas Victoria di Selandia Baru. Ketiga perpustakaan tersebut telah mengintegrasikan sistem informasi, riset serta menyediakan koleksi bukunya secara online.

Menurutnya, ketiga perpustakaan tersebut memiliki infrastruktur megah dan menerapkan akses online untuk koleksi bukunya, hasil riset dan penelitian. “Sehingga setiap mahasiswa dapat mengakses dimanapun mereka bereda,” imbuh Menteri Syafruddin.

Untuk itu pemerintah mendukung setiap upaya transformasi yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional termasuk melalui penyelenggaraan Perpusnas Expo dan ajang Gemilang Perpusnas tahun 2019. “Pemerintah mendorong perpustakaan sebagai basis terkuat pembangunan kualitas SDM yang berdaya saing tinggi untuk masa depan Indonesia emas 2045, untuk Indonesia yang maju,” seru Menteri Syafruddin.

Malam penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka dikemas dalam balutan konsep hiburan bertajuk “Gemilang Perpusnas” yang diadakan di Ballroom Djakarta Theater, pada Kamis, (5/9).

Hadir pada kesempatan tersebut Menteri PAN-RB Syafruddin, Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Kalimantan Selatan, para Bupati dan Wali Kota, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab, para duta baca dari 34 provinsi, organisasi profesi, dan mitra perpustakaan.

Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan dalam pengembangan peradaban dan budaya bangsa perpustakaan berperan sentral dalam menghimpun, mengelola dan melestarikan karya cetak dan karya rekam, agar gagasan, pemikiran, pengalaman dan pengetahuan yang ada di dalamnya dapat diteruskan bergenerasi-generasi kemudian.

Sedangkan Duta Baca Indonesia Najwa Shihab mengungkapkan kebanggaannya terhadap profesi pustkawan. Pustakawan, menurut Nana, panggilan akrab Najwa, bukan merupakan orang yang hanya bertugas men-cap buku keluar masuk. Pustakawan adalah soal manusia yang menghubungkan semesta informasi dengan dunianya. Pustakawan berperan membantu kesejahteraan masyarakat dengan senjata utamanya, yakni skill dan kemampuannya.”Buku hanyalah salah satu aspek. Namun, pada intinya pustakawan adalah profesi yang menghubungkan ide dengan manusia,” imbuh Najwa.

Gemilang Perpusnas menghadirkan performance dari Anji, Kahitna, dan Hanin Dhiya serta dipandu host Ersa Mayori dan Indra Herlambang.

Kategori Pejabat Publik yang mendapat Penganugerahan Nugra Jasadarma Pustaloka  yaitu penghargaan tertinggi bidang perpustakaan yang diberikan kepada orang-orang yang berjasa di bidang Perpustakaan. Salah satu tokoh yang mendapat penghargaan tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat kategori pejabat publik yang berperan aktif terhadap pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca.Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri PAN RB Drs.Syafruddin,M.Si. (difa)