Pemerintahan

DPM Desa Jabar Adakan Berbagai Program Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat.

BANDUNG.SJN COM.-Provinsi Jawa Barat memiliki potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang kompetitif, dan masyarakatnya hidup dalam akar tradisi yang kondusif. Wilayah administrasi pemerintahan Jawa Barat memiliki 18 Kabupaten, 9 Kota, dan 627 Kecamatan, terdiri dari 5312 Desa, 645 Kelurahan. Jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 49.32 juta jiwa dengan kepadatan penduduk rata – rata mencapai 1000 jiwa/Km2. Dari total penduduk tersebut 27,6 % diantaranya tinggal di pedesaan.

Segala Potensi tersebut belum digarap secara optimal, dalam arti potensi tersebut belum dikelola secara profesional dan proporsional yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat serta berdasar pada prinsip kesetaraan dan keadilan. Kondisi ini menempatkan masyarakat Jawa Barat saat inipada posisi yang kurang menguntungkan, sehingga menyisakan sejumlah permasalahan yang kompleks dan perlu penanganan dengan segera.

Hal ini salah satunya disebabkan oleh ketidakoptimalan operasionalisasi strategi pemberdayaan masyarakat yang diterapkan pada masa lalu serta kondisi perekonomian yang semakin berat dan belum kondusif, sehingga sebagian besar masyarakat terperangkap dalam kondisi ketidakberdayaan, terutama ketidakberdayaan untuk keluar dari kemiskinan. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono pada jumpa pers “Ngabejaan Desa” Di Dinas PMD Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (5/3/2021).

Lebih jauh Bambang menuturkan Diharapkan masyarakat Tinggal di Desa, Penghasilan Kota Bisnis Mendunia. Untuk itu berbagai Program IKP DPM Desa Jabar telah diluncurkan diantaranya yaitu : Desa Devisa, Pusat Digital Ekonomi & Energi Warga (Sadewa), Akademi Desa Juara (Aksara) , Sakola Bisnis Desa (Sabisa), Sekolah Tata Ruang, Dasboard desa Juara, Patriot desa, Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara), Infrastruktur Desa serta Pendamping Posyandu Juara (PPJ) ujarnya.

Maskara adalah mobil multifungsi yang bisa digunakan oleh masyarakat desa untuk berbagai keperluan. MASKARA merupakan Aspirasi Desa terhadap kebutuhan kendaraan bergerak multifungsi yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik desa telah diakomodasi dalam program strategis Gubernur Jawa Barat

CEO BUMDes merupakan Pendamping Desa yang berperan menjadi konseptor perubahan manajemen BUMDes dan bertugas untuk mengembangkan BUMDES sesuai karakteristik, potensi dan kebutuhan masyarakat desa serta mengembangkan skala usaha hingga berdampak pada ekonomi desa secara berkelanjutan.

Jembatan Gantung Desa adalah Program Pemerintah memperbaiki jembatan yang memiliki fungsi menghubungkan dua ujung jalan desa yang terputus oleh adanya rintangan, sungai dan saluran air yang dibangun didalam wilayah administratif perdesaan dengan tujuan meningkatkan kemudahan akses pendidikan, perekonomian, penanganan bencana, serta pengembangan potensi wisata,

One Village One Company (OVOC) adalah payung program yang bertujuan untuk memandirikan desa dengan optimalisasi potensi sumber daya, baik manusia dan alamnya, melalui pemanfaatannya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Desa Digital merupakan program strategis gubernur dengan kolaborasi bersama antara Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Dinas Komunikasi dan Informatika. Desa Digital bertujuan mewujudkan desa-desa di Jawa Barat yang mandiri secara digital sehingga meningkatkan standar hidup masyarakatnya.

Patriot Desa merupakan salah satu kegiatan dalam pemberdayaan pemuda Jawa Barat sebagai kader penggerak desa dalam pembangunan melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan, dan fasilitasi kepada desa untuk mencapai pengembangan ekonomi, peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat, kehidupan sosial, budaya dan pengembangan partisipasi serta keswadayaan masyarakat

Kampung Caang yaitu Program pemberian bantuan berupa produk lampu bertenaga Power DC, Solar Panel dan Mesin Diesel bernama Listrik Mandiri Rakyat (LIMAR) dengan menyasar rumah-rumah di daerah-daerah terpencil/pelosok, jauh dari jaringan Listrik PLN dan berada di Kawasan Hutan yang pelaksanaannya dilakukan secara serentak di satu lokus dalam satu Desa.(die)