Parlementaria

Deden Galih : Penyempurnaan Formulasi Pendapatan Ditunggu

BANDUNG.SJN COM.-Terkait rencana refocusing Anggaran pada APBD Provinsi Jabar tahun 2021, bagi pihak legislatif Jabar, hal yang ditunggu adanya penyempurnaan dalam formulasi perhitungan pendapatan melalui Bapenda Jabar.

Hal ini, diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Jabar, Deden Galih, SH, MM dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.

Deden, dalam keterangannya mengatakan dalam situasi ekonomi nasional belum pulih, tak dipungkiri sumber-sumber pendapatan termasuk diantaranya dari pajak , di beberapa daerah di Indonesia termasuk Jabar akan menghadapi kesulitan-kesulitan dalam mengejar target pendapatan.

Pihak DPRD Jabar, melalui Komisi III, dengan memperhatikan kondisi perekonomian di tahun 2020, target pendapatan ditaksir hanya dikisaran Rp.35 triliun dan fleksibel pendapatan dikisaran Rp. 36 triliun.

Sementara, dalam APBD Provinsi Jabar tahun 2021, target pendapatan sebesar Rp.41 triliun.

Kondisi ini, yang akhirnya menyebabkan defisit dalam APBD Provinsi Jabar tahun 2021, dan hal ini berimbas pada refocusing anggaran.

Terkait kondisi ini, jelas Deden Pemprov. Jabar harus membuat perhitungan pendapatan yang realistis dan terukur.

Pihak Pemprov.Jabar melalui Bapenda juga diminta melakukan perhitungan pendapatan secara transparan.

Transparansi, juga diharapkan tak hanya dari perhitungan untuk mendapatkan Hitungan pendapatan.

Namun, transparansi juga perlu dibuka untuk potensi sumber-sumber pendapatan lain yang berpeluang menjadi sumber pendapatan bagi PAD.

Seiring dengan kebijakan pengembangan IT di berbagai sektor kegiatan publik, ujar Deden saat ini perlu dibuat data base sumber-sumber pendapatan, terutama sumber pendapatan yang potensinya ada, tetapi hingga saat ini belum digali secara maksimal (die)