Nasional

HARLAH  SAMBER NYOWO DAN AJARANNYA YANG MENJELMA JADI DASAR NEGARA RI

Kediri.Swara Jabbar Com.-Berbagai komunitas dan tokoh lintas agama yang tergabung dalam  Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan meggelar Tasyakuran Hari Lahir Pangeran Samber Nyowo Ke-297 di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri. Agenda ini guna mengangkat dan mengenang kembali perjuangan  Pahlawan Nasional agar generasi muda bisa mewarisi. Kamis, 07 April 2022.

Acara berlangsung meriah dengan rangkian kegiatan ynag cukup padat kendat pada bulan Romadlon. Ada khataman Alqur’an, dzikir doa kautsaran, selamatan, karawitan, terbangan, peragaan sandra silat, pembacan sejarah, doa bersama lintas agama, diskusi, serta santunan anak yatim dan fakir miskin.

“Alhamdulillah Atas Berkat Rohmat Alloh yang Maha Kuasa syiar peringatan, tasyakuran Hari Lahir Pangeran Samber Nyowo berjalan hikmat dan meriah. Banyak sekali yang hadir dari berbagai komunitas dan lembaga, termasuk penulis buku Pangeran Samber Nyowo Ir. Edy Setiawan dan Garda Mangkunegaran.  Selain dari Kediri, ada dari Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Malang, Ngawi, Jombang, Sidoarjo hingga Surabaya,” ujar  Suhardono,SE Ketua Panitia. Kamis, 08 April 2022.

Panitia mengaku beragam kegiatan tersebut mengacu pada catatan sejarah. Dikatakan Berdasarkan Serat Babad Nitik, catatan  keseharian Pangeran Samber Nyowo diceritakan bahwa pada waktu peringatan wetonan hari kelahiran Samber Nyowo para santri dan masyarakat mengadakan dzikir bersama, khataman Alquran, terbangan, gamelan, tari, selamatan dan juga sedekah. “Jadi kami berusaha mengikuti,” aku Suhardono.

Pria yang juga Ketua Umum Situs Persada Soekarno ini mengaku sangat bersysukur, apalagi kegiatan ini adalah untuk pertama kalinya.

“Kediri ini mengawali. Dulu yang pertama kali mengadakan upacara hari berdinya NKRI 18 Agustus, di Situs ini. Pertama ada peringatan hari bersejarah Pancasila dunia, di PBB di tempat ini kita mengawali,” katanya.

“Insya Alloh pertama kali ada peringatan Hari Lahir  Pangeran Samber Nyowo ya baru di Situs Ndalem Pojok ini. Kalaa haul banyak tapi harlah insya Alloh ini juga yang pertama,” ujarnya.

Mengapa Ndalem Pojok mengawali ?

Berdasarkan dokumen Piagam Sentono Mangkunegaran No: 115/58/17.S yang dikeluarkan pada tanggal, 30 Oktober 1958  tercatat RMP. Soemohatmodjo adalah cucu dari Pangeran Samber Nyowo.

“Jadi berdasarkan piagam sentono Mangkunegara pendiri Situs Ndalem Pojok ini adalah Grad kedua Samber Nyowo. Inilah diantara yang juga mendorong kita perlu mengadakan tasyakuran ini,” tambah Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok.

Selain itu menurut Kus, ada kaitan erat antara Pangeran Samber Nyowo, RMP. Soemohatmodjo, Presiden Soekarno hingga berdirinya NKRI.

Menurut  keterangan keluarga Ndalem Pojok berdasarkan dukomen SK Menteri Sosial: No. Pol. 30/4-72/Pk ada ajaran Pangeran Samber Nyowo yang selalu dipegang teguh oleh RMP. Soemohatmodjo yakni “Sejak kecil didik untuk benci kepada penjajah”. Ajaran ini kemudian diturunkan kepada Soekarno kecil, hingga membuat Soekarno selaku berkobar-kobar untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

“Jadi Pangeran Samber Nyowo ini sangat luar biasa,  menginspirasi Bung Karno. “Sampai-sampai salah satu ajaran beliau  dimasukkan dalam Preambule UUD  NKRI 1945,” ujarnya.

Sejak kecil dididik  benci kepada penjajah, inilah ajaran Pangeran Samber Nyawa menjelma menjadi bagian penting Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia alinea pertama yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan.

“Kami rasa sampai saat ini, pendidikan sejak kecil pada generasi bangsa untuk benci kepada penjajah ini masih sangat relevan, bahkan sampai kapanpun,” tandasnya.

Apalagi hal ini telah menjelma menjadi UUD Neraga Republik Indonesia. Karena hakekatnya sampai kapanpun ancaman penjajahan akan selalu ada.

Bung Karno pernah menyindir. “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

“Jadi kesadaran bahwa kita punya musuh bersama yakni sifat-sifat penjajahan. Ini sangat prinsip. Inilah kewajiban asasi bangsa, bukan hanya hak asasi. Dan kedepan keberadaan NKRI  akan sangat berbahaya, jika generasi muda tidak sadar ada musuh bersama yang bernama penjajahan.

“Dan jauh lebih sangat berbahaya lagi, seandainya ada yang berprilaku penjajah tapi tidak sadar bahwa dirinya  itu telah menjajah. Inilah mengapa spirit Samber Nyowo harus bangkit, setidaknya mari koreksi diri.

“Selamat mensyukuri Hari Kelahiran Pangeran Samber Nyowo ke-297. Kami mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya,” pungkas Kus.*

(red)