Pemerintahan

Hewan Ternak Terkena PMK di Awasi

Kab Bg.Swara Jabbar Com.-Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda hewan ternak berkaki empat di Kabupaten Bandung mencapai 1.276 ekor. Kepala Dinas Pertanian Tisna Umaran mengatakan, hewan ternak yang positif PMK terdiri dari 1.050 ekor sapi perah, 212 ekor sapi potong, 11 ekor domba, dan 3 ekor kerbau. Berdasarkan teori, sambung dia, penyebaran PMK sangat cepat. Bahkan, satu titik terkena PMK, radius 10 km harus diwaspadai. “Karena tingkat penyebarannya yang cepat, bisa karena manusia yang keluar masuk, dan angin. Jadi kalau satu titik terkena radius 10 kilo itu harus siaga,”.

Saat ini, sambung dia, jika hewan yang terindikasi PMK berjumlah 1.300 ekor maka pemerintah pusat harus turun langsung menangani. Informasi yang didapatnya, pemerintah pusat sedang mengupayakan vaksin impor dari Jerman atau membuat sendiri. “Kita belum tahu, dapat vaksin itu berapa dan kapan, kita masih terus masih minta ke pusat melalui Provinsi,” kata Tisna. Tisna menyampaikan, saat ini yang dibutuhkan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung yakni antibiotik. Pasalnya, jika hewan ternak tidak segera diberikan antibiotik, khawatir PMK akan menyerang anak-anak sapi, domba, dan kerbau.

“Kalau dibiarkan akan parah bisa mengakibatkan kematian apa lagi anak-anak sapi, itu sangat riskan. Saya sudah sampaikan yang paling dibutuhkan itu antibiotik,” ungkapnya. Penggunaan antibiotik pada hewan ternak, sambung dia, tidak bisa disamakan. Tergantung tingkat sakit yang dialami. “Antibiotik itu tidak sekali diaplikasikannya tergantung tingkat sakitnya, bisa tiga sampai 5 kali dengan jarak 1 minggu. Disuntik ke otot paha belakang,” beber dia.(*)