Pemerintahan

Hindari PMK, Kesehatan Hewan Ternak Harus Tetap Terjaga.

Bogor.Swara Jabbar com.-Setelah sempat menghantui sejak beberapa bulan lalu, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Bogor akhirnya berhasil mencapai nol kasus.

Kondisi ini dibenarkan Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, drh. Anizar.

“Tidak ada kasus PMK baru, sekarang Kota Bogor 0 kasus. Data Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNAS) juga menunjukkan tidak ada hewan yang sakit PMK lagi,” ujarnya.

Meski demikian pihaknya tetap menjaga kesehatan hewan ternak dengan melakukan berbagai upaya.

Langkah-langkah yang digencarkan di antaranya setiap peternak terus dibekali dengan disinfektan untuk menjaga biosecurity kandang ternak.

Vaksin tahap kedua juga terus diberikan kepada sapi-sapi untuk memperkuat imun tubuhnya.
Hingga saat ini tercatat jumlah vaksin pertama mencapai 546 dosis dan vaksin kedua berjumlah 206 dosis.Selain itu, dirinya juga mengimbau kepada para peternak yang ingin mendatangkan sapi baru agar memilihnya dari kawasan zona hijau.

“Kami juga tekankan kepada mereka untuk memilih sapi yang sudah divaksin,” tambah drh. Ani.

Sebab menurutnya meski telah sembuh, masih ada potensi sapi untuk kembali terjangkit virus PMK.

Pihak DKPP juga menimbau agar seluruh peternak untuk segera melaporkan apabila menemukan kasus PMK baru di kandangnya.

Diungkap drh. Ani, saat ini pihaknya sedang mengurus bantuan untuk para peternak yang terdampak PMK.

“Sekarang kita sedang pengajuan bantuan ke Kementerian untuk peternak yang sapinya dipotong paksa atau mati karena PMK,” sebutnya.

Dirinya menjelaskan bantuan tersebut digunakan sebagai stimulan bagi para peternak.
“Untuk setiap sapi yang mati karena PMK atau dipotong paksa akan mendapatkan bantuan sebesar Rp10 juta,” tutur drh. Ani.(*)