Pemerintahan

Adanya PMK, Pasokan Daging Dari RPH Tetap Berjalan

Bogor.Swara Jabbar Com.-Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Jawa Barat memastikan pasokan daging sapi ke pasar tradisional dari rumah potong hewan (RPH) Bubulak berjalan seperti biasa meski ada penutupan pasar hewan, karena tujuh ekor sapi untuk kurban bergejala penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) RPH Terpadu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Didong Suherbi saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Senin, mengatakan dari 430 sapi yang ada di pasar hewan RPH Bubulak, sekitar 50 sapi tetap siap antre pemotongan.

“RPH tetap berjalan seperti biasa, yang ditutup hanya pasar hewan saja. Sapi untuk dipotong harian tetap berjalan, karena datang dari luar tidak lama langsung potong,” kata Didong.

Didong menuturkan sejauh ini sapi yang masuk antrean pemotongan telah memiliki dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) lengkap dan diberikan surat keterangan kesehatan daging (KTTD) dari tim medis ketika telah dipotong.

Terlebih, kata Didong, sapi yang terkena PMK pun masih bisa dipotong dan dikonsumsi masyarakat, karena penyakit tersebut masih dinyatakan tidak menular kepada manusia.

Hanya saja, masyarakat yang mengkonsumsi daging sapi ataupun susu sapi sebaiknya merebusnya dengan cukup. Daging sapi disarankan minimal direbus selama 30 menit atau simpan di dalam lemari pendingin minimal 24 jam agar PH daging berkurang dan dapat menginaktivasi virus PMK, sedangkan susu sapi minimal 5 menit.

Didong mengungkapkan dengan banyak penyekatan kendaraan pembawa hewan ternak, RPH kesulitan mendapatkan stok sapi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor Anas Rasmana mengatakan temuan gejala PMK pada tujuh sapi di pasar hewan area RPH Bubulak belum dipastikan positif.

DKPP masih menunggu kepastian hasil laboratorium hingga Senin (6/6) malam mengenai sapi-sapi tersebut, apakah terjangkit PMK atau tidak.(*)