Nasional

Ternyata Pancasila Sudah Digali oleh Soekarno Sejak 1918 dan Bukan di Ende

Kediri.Swara Jabbar Com.-Hampir kebanyakan orang mengira bahwa awal Soekarno menggali Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia itu ada di di Ende, NTT. Saat Soekarno dibuang dipengasingan dan tinggal di rumah sederhana yang terletak di jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Ende Utara, antara tahun 1934-1938. Hingga sebagaian orang menyebut Ende adalah rahimnya Pancasila.

Namun jika mencermati Pidato 01 Juni 1945 semua semua akan sadar bahwa tempat awal penggalian Pancasila itu ternyata bukan di Ende. Sebab Soekarno mengatakan sudah menggali sejak tahun 1918.

“Bung Karno dibuang di Endi itu antara tahun 1934-1938. Sementara dalam Pidato 01 Juni 1945 Bung Karno menegaskan bahwa Pancasila sudah digali sejak tahun 1918 bukan hanya dalam waktu semalam. Sebagaimana Bung Karno katakan….”yang selalu mendengung di dalam saya punya jiwa, bukan saja di dalam beberapa hari di dalam sidang Dokurutu Zyunbi Tyoosakai ini, akan tetapi sejak tahun 1918…”Jadi jauh sebelum di Ende, sekitar 20 tahun sebelum di Ende,” ujar Sudiarto Ketua Panitia Tasyakkuran Hari Pancasila di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri.

“Kami tidak menolak kalau Pancasila itu digali di Ende, yang ingin kami luruskan adalah pemahanan yang mengira bahwa awal Soekarno menggali Pancasila itu di Ende. Itu pemahan yang salah. Jadi Ende itu adalah satah satu tempat dimana Bapak Bangsa kita menggalai Pancasila, tapi bukan awal penggalian bukan disana. Dimana? Inilah yang akan kita bedah dalam diskusi 01 Juni 2023 besok,” ujar Ketua Panitia Tasyakkuran Hari Pancasila di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri.

Diskusi bertemakan “Napak Tilas Tempat Awal Penggalian Pancasila, Ternyata Bukan di Ende” akan digelar dalam rangka mensyukuri Hari Lahir Pancasila 01 Juni 1945 di Aula Sanggar Sasono Pandji Saputro Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri Desa Pojok Kecamatan Wates Kebupaten Kediri. Besok, Rabu malam Kamis 31 Mei 2023 malam 01 Juni 2023.

“Sebagaimana pesan Bung Karno jas merah, jadi kami merasa perlu mengungkap dan mendiskusikan hal ini, agar tidak berlarut-larut. Silahkan datang diskusi termuka untuk umum dengan nara sumber utama dalam diskusi ini adalah Kus Hartono Ketua Harian Persada Sukarno,” tambah Jayandari Purnamawati Guru Kelompok Belajar Cinta Tanah Air Indonesia.yang ikut menjadi panitia.

Hal lain yang sangat yang tak kalah penting adalah terkiat hasil survey yang dilakukan oleh Setara Institute yakti adanya gajala-gejala generasi muda kurang memahami dan menjunjung tinggi Pancasila Dasar Negara

“Belum lama ini ada survey yang dilakukan oleh Setara Institute dan Forum on Indonesian Development (INFID) mencatat 83,3 persen siswa Sekolah Menengah Atas menganggap Pancasila bukan ideologi permanen dan bisa diganti. Bayangkan, ini pemahaman generasi muda kita,. Memang Pancasila bukan kitab suci agama, tapi kalau sampai Pancasila diganti akan roboh Negara Kesatuan Republik Indoesia. Ini menghawatirkan?,” papar Kushartono Ketua Harian Persada Sukarno Kediri

“Jadi dengan menunjukkan fakta dalam pidato 01 Juni 1945 yang menegaskan bahwa Pancasila sudah digali sejak tahun 1918 diharapkan masyarakat akan sadar bahwa tidaklah mudah merumuskan dasar negara. Jika dihitung dari tahun 1918 hingga 1945 Bung Karno menggali selama 27 tahun. Dengan menyadari tidak mudah maka harapan selajutnya kita semua akan lebih menjaga dan melestarikan Pancasila,” tambah Kus.

Seiring diskusi kebangsaan, rangkaian Tasyakkuran Hari Lahir Pancasila di Persada Sukarno Kediri akan dilengkapi dengan doa bersama lintas agama, selamatan, santunan anak yatim, napak tilas sejarah tempat penggalian Pancasila, Outband Kebangsasaan dan pentas seni budaya.

“Insya Allah acara kita selenggarakan dua hari, tanggal 31 Mei dan 01 Juni 2023. Sekalian tasyakkuran Hari Lahir Bung Karno yang jugai dibulan Juni ini. Mohon doa restu sukses bermanfaat,” ujar Ernawati relawan Situs Persada Sukarno.*