TNI

Kodim 0619/Pwk Mediasi Bersama Orang Tua Siswa SMPN 1 Maniis

Purwakarta. Swara Jabbar Com.-Kodim 0619/Purwakarta melaksanakan mediasi bersama dengan orang tua siswa sekolah SMPN 1 Maniis Kabupaten Purwakarta. Hal tersebut dilakukan untuk menyelesaikan selisih paham antara Babinsa Kodim 0619/Purwakarta dengan orang tua siswa SMPN Maniis pasca tindakan terhadap pencukuran siswa yang terindikasi melakukan kenakalan remaja.

Demikian disampaikan Kapendam III/Slw Kolonel Inf Adhe Hansen melalui rilis yang dikirimkan ke Sahabat Siliwangi), Jum’at (08/09/2023).

Kejadian berawal pada (30/08) didapati 34 orang siswa yang telah mengkonsumsi obat-obatan TM kemudian pihak sekolah menghadirkan orang tua siswa tersebut dan membuat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatannya.

Dandim 0619/Purwakarta, Letkol Arm Andi Achmaf Afandi, menjelaskan duduk perkara pencukuran terhadap siswa saat Babinsa diminta kehadirannya menjadi pembina upacara di sekolah. Saat itu disampaikan tentang keterlibatan sejumlah siswa dalam kenakalan remaja khususnya penggunaan obat terlarang.

“Babinsa sebetulnya memulainya dengan memberikan pesan-pesan positif terhadap anak-anak sekolah tentang rasa empati terhadap sesama teman, menghormati orang tua dan guru serta tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang,” jelas Dandim.

Pihak sekolah dan Babinsa telah memberikan pembelajaran dengan memberikan teguran kepada para siswa serta nasihat tentang akibat buruk apabila mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Namun berujung pada tindakan dan langkah penanganan yang kurang tepat.

“Kita telah memberikan teguran terhadap anggota Babinsa yang melakukan pemotongan rambut para siswa SMPN 1 Maniis Purwakarta. Selain itu juga sudah dilakukan mediasi bersama dengan para orang tua siswa dan pihak sekolah. Terhadap kejadian tersebut telah diselesaikan secara musyawarah,” kata Dandim.

Sementara itu Kadisdik Kab. Purwakarta, Purwanto menyebutkan jika aksi Babinsa itu disinyalir karena kepeduliannya kepada anak-anak agar bisa merubah tingkah laku dari yang melanggar aturan hingga menjadi disiplin.
“Itu termasuk pembinaan, mitigasi banyak siswa yang terindikasi melakukan hal yang tidak baik, jadi (Babinsa) diundang untuk memberikan pembinaan, itu mungkin dicukur sebagai bentuk kecintaan Babinsa kepada anak-anak, jadi dengan model kita dulu sering digombak dulu saya pernah dan dianggap biasa,” kata Kadisdik.
Selain itu Kepala Sekolah SMPN 1 Maniis, Yana Heryana secara terbuka meminta maaf atas kejadian yang pencukuran siswanya oleh Babinsa Desa Citamiang.

“Kami atas nama Kepala Sekolah meminta maaf dan permohonan maaf kepada para wali murid atau orang tua siswa secara terbuka di sekolah,” ucap Kepala Sekolah. (Pendam III/Siliwangi).