KADES YUDHI MARTHDINA PERNAH JADI AWAK KAPAL PESIAR
Sumedang.Swara Jabbar Com.-Sejak duduk selaku Kepala Desa Situraja Utara Kabupaten Sumedang Jawa Barat sekitar dua tahunan lalu, Yudhi Marthdina cukup berhasil membawa pemerintahan desanya naik kelas menjadi desa berkepedulian sosial. Setidaknya hal itu telah banyak dirasakan warga Desa Situraja Utara, salah satunya melalui program bantuan bahan pemulasaraan jenazah dan ambulan gratis. Bahkan, kini sedang berjalan, pembangunan Rumah Bersalin Desa.
Ketika kini nama Yudhi Marthdina dikenal sebagai sosok kades gaul, mungkin masih jarang orang mengetahui bila masa lalunya pernah menjadi Awak Kapal Pesiar. Setelah lulus dari Sekolah Pelayaran Jurusan Tekhnik Penangkapan Ikan tahun 1996, ia melanjutkan pendidikan linearnya di Akademi Maritim Cirebon. Berbekal sertifikat kekulusan dari perkuliahan Diplomatnya tadi, ia pernah menjadi awak kapal pesiar.
Berpacu dengan laut, tampaknya tidak dinasibkan untuk tahan lama menjadi bagian dari hidupnya. Kades Yudhi pulang kampung dan membuka usaha penjualan kayu. Bahkan, katanya, sebelum itu pernah menjadi tenaga Konsultan di Dinas Kebersihan DKI Jakarta membidangi masalah persampahan.” Setelah Papah (Maksud Ayahnya) meninggal dalam perjalanannya selaku Kepala Desa Situraja Utara, muncul niat saya untuk meneruskan perjalanan Papah menjadi Kades. Namun, dalam pemilihan Kades Pergantian Antar Waktu, saya waktu itu kalah, “tutut Yudhi.
Ternyata, pada Pemilihan Kades Depenitif Situraja Utara pada tahun 2021, ia mendapatkan suara mayoritas mengalahkan empat pesaingnya waktu itu, yakni
Iwan Setiawan, Ujang Barna Setiana, Ico Suarsa, S.Sos. dan Dedi, ” Pada prinsifnya, timbul niat untuk mencalonkan kepala desa ingin meneruskan perjuangan Papah, kalau di masa menduduki jabatan kadesnya, ia punya janji ke masyarakat belum terpenuhi, ” ujarnya.
Haluan kebijakan Kades Yudhi, agak berbeda dengan apa yang dijalankan ayahnya. Bila ayahnya lebih menggenjot pada pembangunan fisik dan insprastruktur, kebijakan Yudhi lebih pada solidaritas kemanusiaan dan kemudahan pelayanan bagi warganya. Terobosan ke arah itu, diantaranya, melalui program bantuan Boeh, Asiwung dan Padung bagi warga meninggal. Ia pun mewakafkan sebagian keuangan pribadinya untuk pembelian ambulance desa. (M.Arpha SE)