Regional

Petruk bekerja berdasarkan Survey dan Viral

Bandung.Swara Jabbar Com.-

Oleh Jeremy Huang Wijaya

Kerajaan Lojitengara bekerjanya ketika ada masalah yang Viral dan Rating, karena Rajanya adalah Petruk bergelar Prabu Welgeduwelbeh.

Petruk sang Prabu bersama anak buahnya akan bekerja jika masalah itu viral di media massa dan jika ratingnya menurun baru kemudian bekerja. Dan ketika Rating menurun, yang dikerjakan sang Prabu jalan jalan ke Pasar, Pusat Perbelanjaan dan tempat keramaian sambil membawa cucunya, kemudian berselfie ria dengan rakyat, membagikan buku, atau kaos atau beras, sesudah itu mengundang lembaga Survey untuk mensurvei sehingga dinilai oleh lembaga Survei bahwa pemerintahan Petruk dapat dukungan lebih dari 80 persen, jika tidak viral maka permasalahan yang ada di kerajaan nya tidak diselesaikan, tidak diberesin.

Dalam Pewayangan Petruk dadi ratu ada kisah Ambangan Candi Spataharga/Saptaarga, dimana Dewi Mustakawenk Putri dari Prabu Niwatakawaca (Nirbita) Raja Negara kerajaan Imantaka/Imanimantaka atau Manikmantaka berhasil mencuri pusaka Kyai Jamus Kalimasada dengan menyamar sebagai Gatut kaca, tetapi Petruk dapat mencurinya kembali dari Dewi Mustakaweni, sehingga karena kekuatan yang ampuh dari Pusaka Kalimasada membuat Petruk dapat berhasil jadi Raja di kerajaan Lojitengara, Petruk selama jadi raja, pada awalnya bagus, tetapi ketika beberapa tahun berkuasa dalam menjalankan pemerintahan nya hanya berdasarkan survei dan viral, pencitraan nya selfie bersama wong cilik di pusat keramaian.

Pemerintahan Petruk selama ini selalu menservis dan membagikan jabatan kepada para pendukungnya dan anak mantunya dapat jabatan sebagai kepala daerah di wilayah Kekuasaan kerajaan nya. Hukum dalam pemerintahan nya tumpul ke atas tajam kebawah, dugaan dugaan korupsi dalam pemerintahan nya tidak pernah diselesaikan, sehingga terkesan melindungi anak buahnya yang di duga korupsi. Orang yang berjasa mengangkat nya jadi rajapun dia singkirkan, Pusaka Keramat Yaitu Kyai Jamus Kalimasada dapat menghipnotis banyak orang sehingga membuat kesan seolah olah Petruk adalah Raja yang pro dan cinta rakyat. Padahal itu hanya pencitraan karena Petruk suka selfie