Nasional

MEMAKNAI PEMBEKALAN KABINET MERAH PUTIH DI MAGELANG

MEMAKNAI PEMBEKALAN KABINET MERAH PUTIH DI MAGELANG

Dr. TB. Hasanuddin**
Anggota Komisi I DPR RI 2024-2029

Banyak pihak yang bertanya kepada saya, apa manfaat dilakukannya pembekalan kabinet merah putih ala pelatihan militer singkat di Akademi Militer, Magelang?

Dalam pemikiran saya, kegiatan pembekalan kabinet merah putih di Lembah Tidar yang sakral tersebut haruslah menjadi sebuah ikhtiar penguatan karakter bagi para menteri terpilih yang akan melayani seluruh rakyat Indonesia.

Tentunya, kita tidak bisa menumpukan harapan bahwa kegiatan tersebut akan diisi oleh aspek akademis keilmuan yang tinggi karena sejatinya para pelayan rakyat lebih membutuhkan kesamaan gerak, keteguhan prinsip, disiplin kerja keras, dan empati yang kuat.

Dalam pembekalan kabinet merah-putih, para menteri dilatih baris-berbaris. Meskipun terlihat sepele, latihan baris-berbaris mempertajam kemampuan mereka untuk mengharmonikan gerak langkah bersama sesuai arahan “komandan”barisan.

Artinya, semua anggota kabinet merah putih harus tunduk pada satu komando Presiden dalam mencapai tujuan bersama tanpa terkecuali.
Inilah nilai luhur keteguhan prinsip, bahwa menteri adalah pembantu presiden, dan presiden memikul mandat rakyat Indonesia untuk menakhodai perjalanan bangsa menuju kearah yang lebih baik.

Selain itu, para menteri juga diharuskan mengikuti apel pagi dan hadir tepat waktu dalam kegiatan pembekalan.
Disini karakter berikutnya dibentuk, bahwa dalam memikul tanggungjawab sebagai pelayan rakyat, menteri harus selalu sigap bekerja dalam kondisi prima, memiliki kedisiplinan tinggi, dan semangat bekerja keras.

Dalam pembekalan tersebut, para menteri juga ikut makan bersama dengan menggunakan MISTING (peralatan makan prajurit) yang sederhana dan terbuat dari aluminium tipis. Ada nasi, sayuran, dan lauk tempe/tahu atau seiris daging sebagai asupan protein.

Bagi saya, ini adalah upaya penting untuk menanamkan empati yang lebih kuat di benak para anggota kabinet terhadap kebutuhan rakyat Indonesia.
Peralatan makan dan sajian makanan merefleksikan apa yang dimakan oleh para prajurit TNI ketika menjaga kedaulatan negara dan juga rakyat biasa. Sebuah kesederhanaan yang mencukupi.

Disini para menteri harus memiliki sikap empati yang mendalam dalam bekerja melayani rakyat, memastikan tidak ada lagi satupun rakyat yang kelaparan di tanah air sendiri.

Tugas kabinet merah putih sangatlah berat kedepannya. Dengan memiliki kesamaan gerak, keteguhan prinsip, dan sikap empati yang kuat maka setidaknya tugas berat itu bisa dihadapi dengan optimisme dan konsistensi yang paripurna.

**Pernah digembleng di Akmil, Magelang