Nasional

Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri Gelar Hari Kartini di hadiri Beberapa Komunitas dan Tokoh Lintas Agama.

Kediri.Swara Jabbar Com.-Tak ingin momen Hari Raya Idul Fitri menjadikan bangsa Indonesia lupa terhadap hari besar nasional Hari Kartini, beberapa komunitas dan tokoh lintas agama di Kediri tetap akan menyelenggarakan tasyakkuran Hari Kartini di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno di Desa Pojok Kecamatan  Wates  Kamis (20/4) malam.

Meski dalam kesibukan dan kepadatan Hari Raya Idhul Fitri, Lukito Sudiarto Ketua Panitia Hari Kartini ke 144 menjelaskan agendanya untuk malam tasyakuran adalah doa bersama, selamatan, pentas musik, santunan anak yatim  fakir miskin dan dialog kebangsaan merefleksi Hari Kartini.
“Kita berharap agenda lancar. Kami khawatir karena hari ini hampir semua masyarakat Indonesia  sedang sibuk-sibuknya persiapan Hari Raya Idul Fitri. Kami akan tetap gelar peringatan Hari Kartini tepat pada hari kelahirannya. Kita berharap instansi pemerintah juga ikut gelar Hari  Kartini. Untuk itulah semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat  dan bisa mewakili. Setidaknya tidak sampai ada kekosongan nasional tasyakkuran Hari Kartini tepat pada hari kelahirannya,” papar Lukito.
 Beberapa komunitas pendukung mengaku sesibuk apapun dirinya akan tetap berusaha ikut  memperingati hari-hari  besar nasional khususnya Hari Kartini.

“Mungkin ya, kalau dahulu tidak ada para pejuang  maka tidak akan ada kemerdekaan bangsa, dan kalau tidak ada kemerdekaan bangsa maka tidak akan  ada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Termasuk tidak ada kemeriahan dan kebebasan merayakan Hari Idul Fitri seperti saat sekarang ini. Artinya bahwa yang kita nikmati hari ini adalah buah dari perjuangan orang terhadulu para pahlawan bangsa seperti ibu kita RA Kartini, untuk itulah sesulit apapun kita akan ikut dalam peringatan dan tasyakkuran hari Kartini ini, sudah berulang kali kami ikut di Ndalem Pojok,” ujar Ernawati Ketua Bidang Peranan Perempuan DPC PCTA Indonesia Kediri.

Kus Hartono Ketua Harian Persada Sukarno  bersyukur dan mengapresiasi  semangat para tokoh lintas agama dan organisasi komunitas dalam setiap penyelenggarakan peringatan dan tasyakuran  hari besar Nasional di Situs Ndalem Pojok.

“Atas Berkat Rahmat Alloh yang Maha Kuasa. Alhamdulillah, sebenarnya kalau dipikir lelah ya lelah, dipikir sibuk ya sibuk. Tapi Alhamdulillah para tokoh lintas agama dan teman-teman semua semangat, jadi kalau semangat lelah akan hilang, sesibuk apapun waktu selalu ada,” jelasnya.

Ditambahkan Kus Hartono, bersama teman-teman Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia  dan beberapa organisasi lintas komunitas sudah bersepakat dan sadar bahwa bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini akan tetap ada dan abadi jika setiap generasi memegang jati diri bangsa Indonesia.

” Dan menurut kesepahaman inti  jati diri bangsa Indonesia adalah manunggalnya keimanan dan kemanusiaan, termasuk didalamnya manunggalnya kesadaran beragama dan kesadaran berbangsa. Hal ini  sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 alinea ketiga. Jadi landasan konstitusinya Jati Diri Bangsa Indonesia adalah Pembukaan UUD 1945 alinea ketiga, sementara landasan filosifinya ada dalam Pancasila,  Sila Pertama dan Sila ke dua  Pancasila. Itulah jati diri bangsa manunggalnya keimanan dan kemanusiaan,”imbuhnya.

Kus berusaha mengadakan tasyakuran Hari Kartini meski dalam suasana Idul Fitri, Karena ini kaitannya dengan menjaga spirit jati diri bangsa, manunggalnya keimanan dan kemanusiaan, manunggalnya kesadaran beragama dan kesadaran berbangsa.