Parlementaria

Tia Fitriani Menggelar Reses Serap Aspirasi Warga Desa Linggar Kabupaten Bandung.

Kab Bandung.Swara Jabbar Com.-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat menggelar reses 1 Tahun Sidang 2024-2025 ke berbagai daerah pilihan (dapil) masing masing. Salah satunya Dra. Hj. Tia Fitriani dari Fraksi NasDem, di Desa Linggar kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Kegiatan reses anggota Dewan bertujuan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat secara langsung dan juga menyampaikan informasi yang ada ke masyarakat, terutama dari warga di daerah pemilihannya.

 

Hadir dalam acara ini Udung Hidayat Kades Linggar, tokoh masyarakat, tokoh Agama, tokoh pemuda, para ketua RW/RT, Kader Posyandu dan PKK, tim relawan Dulur Satia dan warga Desa Linggar pada khusunya.

Sebelum memberikan paparan, Tia Fitriani mempersilahkan warga yang hadir menjadi peserta reses untuk menyampaikan aspirasinya atau keluhannya.

Datang dari Ketua DKM Alhidayah Ustad Ajat Sudrajat”, Alhamdulilah Terimakasih sebelumnya kepada ibu Hj Tia Fitriani 5 tahun lalu sudah pernah memberikan
pemasangan kanopi dan karpet untuk masjid disini”,ujarnya.

“Dan Kembali kami memohon kepada ibu Tia agar masjid Alhidayah Komplek Griya Langka Waspada 6 ini kembali dapat diperbaiki yaitu fasilitas wudhu dan toiletnya belum lengkap,”keluhnya.

Kegiatan Reses kali ini dimanfaatkan Tia Fitriani untuk bersilaturahim sekaligus mendengarkan secara langsung aspirasi masyarakat daerah pemilihannya

“Pertemuan ini bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga wadah bagi saya untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Hasil dari reses ini akan menjadi masukan penting saya untuk di realisasikan nantinya.,”ucapnya, Selasa (19/11/2024).

Sejumlah aspirasi sudah disampaikan oleh perwakilan warga, meliputi peningkatan fasilitas umum, fasilitas ibadah kesehatan, perbaikan infrastruktur dan lainnya.

Selain mendengar aspirasi Tia Fitriani pun memaparkan kali ini informasi tentang gangguan kesehatan yaitu Stanting, ini bukan penyakit tetapi gangguan kesehatan bagi kesehatan dan perkembangan anak.

“Di kabupaten Bandung memang gangguan kesehatan ini sedang tinggi tingginya, banyak penyebab stanting selain kurang giji, stanting juga bisa disebabkan karena adanya pernikahan dini karana rahim ibu yang mengandung kurang stabil kurang cukup usia atau belum kuat untuk tumbuh janin”,jelasnya.

Lanjut Tia Fitriani, “Betapa pentingnya memeriksakan kehamilan secara rutin, agar terkontrol dari gangguan kesehatan Stanting, masalah stanting ini adalah masalah kita bersama, kita harus saling mengingatkan dan memberikan informasi pada sesama”,katanya.

Semua aspirasi perwakilan warga diserap, dicatat dan ditanggapi oleh Tia Fitriani, apapun itu nantinya, program pemerintah ini memang harus terealisasi untuk kesejahteraan warga*