Politik

Ketika Ratu Adil mleto dan melenceng, muncullah Noyogenggong dan Sabdo Palon Sesudah Pilkada

Ketika Ratu Adil mleto dan melenceng, muncullah Noyogenggong dan Sabdo Palon Sesudah Pilkada

Oleh Jeremy Huang Wijaya

Bandung.Swara Jabbar Com.-Pilkada di 38 Provinsi, 545 daerah, 545 daerah, 415 Kabupaten dan 93 kota telah usai berdasarkan Quick Count hitung cepat telah terpilih beberapa kepala Daerah di 38 provinsi, 415 Kabupaten dan 93 kota, banyak kejutan terjadi yang awalnya tidak diunggulkan dapat terpilih jadi kepala daerah.
Pilkada berjalan dengan damai dan kondusif.

Banyak Janji yang diucapkan pada waktu kampanye, banyak program yang di tawarkan, ada yang menjanjikan tarif PBB dikembalikan, tidak ada kenaikan tarif PBB, ada yang memprogram kan pembangunan berkelanjutan infrastruktur perkotaan dibangun dengan baik dan penuh rencana, bila perlu pendampingan dari aparatur hukum jika terpilih jadi Walikota di suatu daerah, ada juga yang menjanjikan kenaikan intensif di kepengurusan RT dan RW jika terpilih dengan menambah insentif untuk RT/RW hingga kader, mengaktifkan kembali Program Inovasi

Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) sebesar Rp1 miliar per-RW untuk lima tahun, posyandu, posbindu, dan anggota linmas, “sejahterakan masyarakat dari level RT/RW. Kita sejahterakan bersama. Masyarakatnya kita sejahterakan, pendidikannya kita tingkatkan, lansianya kita jaga, sampahnya kita bereskan.

Jadikan setiap RT sebagai lingkungan paling aman untuk perempuan dan anak-anak jika terpilih jadi Walikota, ada yang menjanjikan memperlebar pemberian BPJS Ketenagakerjaan kepada Kusir delman, Supir Angkot, Ojeg, tukang beca, seniman dan budayawan jika terpilih jadi Bupati, ada juga yang menjanjikan menyediakan pos bantuan hukum di setiap kecamatan, dan menjanjikan “nanti akan ada pendidikan khusus di daerah provinsi nya jika terpilih jadi Gubernur yang disesuaikan dengan keunggulan khas dari daerah masing-masing.

Sekarang waktunya calon kepala daerah yang terpilih menepati janji kampanyenya,
Kepala daerah yang terpilih harus dapat meningkatkan penghasilan jangan sampai terjadi Akeh wong limbung artinya Banyak orang limbung, jangan sampai terjadi “Buruh mangluh artinya Buruh menangis karena jadi korban PHK. Jangan sampai terjadi Wong sugih krasa wedi artinya Orang kaya ketakutan karena banyaknya pajak

Jadi kepala daerah disaat ini tidak mudah menjalankan janji kampanye terutama yang berkaitan dengan uang intensif tiap RT dan RW karena saat ini dunia masih resesi, dunia usaha lesu karena krisis ekonomi global dunia. Ancaman Krisis Energi yang mungkin dapat terjadi di 2025 karena perang di Timur tengah yang belum mereda. Jangan sampai terjadi Ketika Ratu Adil mleto dan melenceng, muncullah Noyogenggong dan Sabdo Palon, berikan kesempatan mereka bekerja untuk calon kepala daerah yang terpilih menjalankan program nya. Jangan sampai “Rampok padha keplok-keplok artinya jangan sampai Perampok semua bersorak-sorai harus berani melawan korupsi dan pungli