Prof Dr. Ir Rokhmin Dahuri Sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar utama Pembangunan Maritim
Prof Dr. Ir Rokhmin Dahuri Sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar utama Pembangunan Maritim
Oleh Jeremy Huang Wijaya
Grup Musik the legend Indonesia Koes Plus tahun 70/80 pernah menciptakan lagu Nusantara dalam salah satu syair lagu nya menyatakan bukan lautan tetapi kolam susu, Koes Plus menyatakan potensi laut di Indonesia, dari sektor kelautan dapat menghidupkan ekonomi rakyat, kail dan jala dapat menghidupi mu. Karena dari laut banyak hewan laut yang hidup ada udang, kepiting, kerang, dan aneka jenis ikan lainnya, tetapi sayang saat ini potensi itu semakin sedikit karena yang benihnya banyak diangkut sehingga menjadi sedikit dan langka.
Prof Dr. Ir Rokhmin Dahurri Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDIP, Rektor universitas UMMI Bogor dan ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) di Buleleng Bali dalam rangka “Konsolidasi Akuakultur Nasional dan Pengukuhan Dewan Pengurus Daerah Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Bali yang digelar di Kampus UNDHIKSA mengusulkan sektor perikanan menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar utama pembangunan maritim Indonesia, dan dapat jadi motor penggerak ekonomi kerakyatan.
“Prof. Rokhmin mendorong pemerintah pusat dan daerah agar membangun industri akuakultur yang terintegrasi dan berkelanjutan. Ia jugaa menekankan pentingnya memberikan kewenangan lebih besar kepada kabupaten dalam mengelola sumber daya kelautan mereka.
Menurutnya, pelabuhan perikanan tidak boleh hanya menjadi tempat tambat-labuh, tetapi harus ditransformasi menjadi kawasan industri terpadu. “Dengan pendekatan industri, kita bisa menciptakan efek berganda bagi ekonomi daerah, jika dikelola serius dan berkeadilan sektor ini dapat mengatasi pengangguran, meningkatkan gizi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
“Prof. Rokhmin mendorong pemerintah pusat dan daerah agar membangun industri akuakultur yang terintegrasi dan berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya memberikan kewenangan lebih besar kepada kabupaten dalam mengelola sumber daya kelautan mereka.
Menurutnya, pelabuhan perikanan tidak boleh hanya menjadi tempat tambat-labuh, tetapi harus ditransformasi menjadi kawasan industri terpadu. “Dengan pendekatan industri, kita bisa menciptakan efek berganda bagi ekonomi daerah.
“adanya transformasi pelabuhan perikanan. Menurutnya, pelabuhan perikanan tidak boleh hanya menjadi tempat tambat-labuh,
“Tapi juga harus ditransformasi menjadi kawasan industri terpadu,”.
Prof. Dr. Ir Rokhmin Dahuri juga mantan menteri kelautan jaman Gus Dur