Indonesia Tanah Air Beta 我的祖国印度尼西亚 Wǒ de zǔguó yìndùníxīyà

Indonesia Tanah Air Beta
我的祖国印度尼西亚
Wǒ de zǔguó yìndùníxīyà
Oleh Jeremy Huang Wijaya

Ada pepatah Tiongkok 这是我出生的地方,这是我成长的地方,我将我的身心奉献给国家的荣耀
Zhè shì wǒ chūshēng dì dìfāng, zhè shì wǒ chéngzhǎng dì dìfāng, wǒ jiāng wǒ de shēnxīn fèngxiàn gěi guójiā de róngyào artinya Disini Ku dilahirkan, disini ku dibesarkan, ku baktikan jiwa raga untuk kejayaan bangsa

Saya menangis terharu ketika lagu Indonesia Tanah Air Beta dinyanyikan. Indonesia adalah Tanah Air saya.
Almarhum Kwik Kian Gie Nasionalis sejati hingga akhir hayatnya. Semua kehidupan dan pemikiran nya untuk kemajuan Bangsa.
Soe Hok Gie juga nasionalis sejati berjuang untuk kesejahteraan bangsa.
Banyak tokoh Tionghoa lainnya yang mengabdikan hidupnya untuk kejayaan Bangsa.
Para Atlet Bulu Tangkis seperti Rudi Hartono, Tan Yoe Hok, Lim Swie King, Susi Susanti, Akan Budi Kusuma, Tjun Tjun,berjuang untuk kejayaan Bangsa dan mengharumkan nama bangsa lewat prestasi di Bulu Tangkis.
John Lie juga Pahlawan yang ikut berjuang merebut kemerdekaan.
Kelenteng Talang Cirebon juga menjadi pusat perbekalan membantu perjuangan melawan penjajahan.
Peranan Warga Tionghoa dalam berjuang merebut kemerdekaan sejak tahun 1700 yang terkenal dengan Geger Pecinan
Ada diorama perjuangan warga Tionghoa melawan VOC di Kelenteng Cu An Kiong Lasem.Kelenteng Cu Ang Kiong berada di Desa Dasun, Lasem. Dari Jalan Raya Lasem, Kelenteng Cu Ang Kiong terletak sekitar 100 meter.
Geger Pecinan merupakan peperangan yang terjadi pada tahun 1740-1743 antara pasukan Tionghoa yang bersekutu dengan pasukan Jawa melawan VOC.
Sie Kong Lian menyediakan rumah nya di Jalan Kramat Raya 106 sebagai tempat berlangsung nya Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda. Sie Kong Lian berani mengambil resiko menghadapi pemerintah kolonial penjajahan Belanda saat itu.
Kwee Thiam Hong, Oey Kay Siang, John Liauw Tjoan Hok, dan Tjio Djin Kwie. Selain itu, Sie Kong Lian juga berperan penting karena meminjamkan rumahnya sebagai lokasi kongres.
Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai peran mereka:
Kwee Thiam Hong: Salah satu pemuda Tionghoa yang hadir dan aktif dalam Kongres Pemuda II.
Oey Kay Siang: Tokoh pemuda Tionghoa lainnya yang turut serta dalam peristiwa bersejarah ini.
John Liauw Tjoan Hok: Ikut berperan dalam perumusan Sumpah Pemuda sebagai salah satu tokoh pemuda Tionghoa.
Tjio Djin Kwie: Tokoh pemuda Tionghoa yang juga terlibat dalam Kongres Pemuda II.
Sie Kong Lian: Menyediakan rumahnya di Jalan Kramat Raya 106 sebagai tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II. Rumah ini kemudian menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Yo Kim Tjan: Seorang pengusaha Tionghoa yang membantu merekam lagu “Indonesia Raya” karya WR Supratman setelah diperdengarkan di kongres.
Ada empat tokoh keturunan Tionghoa yang menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), yaitu Liem Koen Hian, Oey Tiang Tjoei, Oey Tjong Hauw, dan Tan Eng Hoa. Selain itu, Yap Tjwan Bing juga merupakan tokoh Tionghoa yang menjadi anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Rumah Djiauw Kie Siong di Rengasdengklok menjadi tempat pengungsian sementara bagi Soekarno dan Hatta. Rumah ini sekarang dikenal sebagai Rumah Sejarah Rengasdengklok dan menjadi objek wisata sejarah.
Golongan muda, yang dipimpin oleh Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh, membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang dan mendesak mereka agar segera memproklamasikan kemerdekaan. Mereka membawa Soekarno Hatta ke rumah Djiauw Kie Siong untuk merumuskan naskah proklamasi dan mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan.
Dari catatan sejarah diatas bukti warga Tionghoa ikut berjuang merebut kemerdekaan dan berjuang untuk kejayaan bangsa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.