Walikota Cimahi Ngatiyana Membuka Jambore Cimahi Reading Habit (CRH)

Cimahi.Swara Jabbar News Com.-Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Arsip Daerah kembali menghadirkan kegiatan Jambore Cimahi Reading Habit (CRH) 2025 sebagai upaya menumbuhkan budaya membaca sejak dini. Acara yang digelar di Alam Wisata Cimahi (AWC), Rabu (20/08) ini diikuti oleh 150 siswa sekolah dasar dari berbagai sekolah di Kota Cimahi yang telah aktif dalam program CRH, sebuah program literasi yang telah berjalan sejak 2014.

Sejak awal peluncurannya, program CRH didesain untuk menanamkan kebiasaan membaca dan menulis secara konsisten kepada anak-anak. Setiap siswa diwajibkan membaca buku fisik maupun digital, kemudian membuat resume yang dikumpulkan kepada guru atau pustakawan. Hasilnya kemudian direkap dan dilaporkan untuk mendapatkan penghargaan sesuai capaian jumlah buku. Dengan mekanisme 5R – Read, Resume, Recap, Report, Reward, program ini tidak hanya menekankan pada aktivitas membaca, tetapi juga mendorong kemampuan menulis, berpikir kritis, serta disiplin belajar.

Dalam jambore tahun ini, para peserta yang telah membaca lebih dari 30 hingga lebih dari 210 buku diberikan apresiasi dalam berbagai tingkatan, mulai dari Pioneer, Bronze, Silver, Gold, Platinum, Champion, hingga Ultimate CRH. Dari total 150 siswa, mayoritas berada di level Pioneer dengan capaian membaca 30 buku, sementara dua siswa berhasil mencapai level tertinggi Ultimate CRH dengan membaca lebih dari 210 buku.

Wali Kota Cimahi yang hadir langsung dalam acara tersebut mengungkapkan kebanggaannya atas konsistensi para siswa, guru, dan orang tua yang mendukung penuh gerakan literasi ini. “Kami bangga karena anak-anak di Cimahi sudah terbiasa membaca, bahkan sampai ratusan buku. Ini adalah bukti nyata bahwa program CRH berjalan efektif dan mendapatkan dukungan luas dari masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, peran guru menjadi kunci dalam keberhasilan program ini. Guru tidak hanya mengajarkan membaca dan menulis, tetapi juga memastikan anak-anak tetap mengenal budaya lokal. “Budaya daerah harus terus diperkenalkan sejak dini. Saya bersyukur para guru konsisten memberikan pelajaran tambahan mengenai budaya, sehingga literasi berjalan seiring dengan pelestarian jati diri daerah,” ujar Ngatiyana.

Di tengah gempuran era digital, Ngatiyana menekankan pentingnya inovasi seperti pojok digital di sekolah-sekolah. Pojok digital diharapkan dapat menarik minat anak-anak untuk membaca buku elektronik sekaligus menulis secara kreatif, tanpa terjebak hanya pada penggunaan gawai untuk hiburan. “Kita tidak ingin anak-anak hanya sibuk dengan handphone. Melalui pojok digital, mereka tetap bisa membaca, menulis, dan mengasah kemampuan literasi dengan cara yang lebih modern dan menyenangkan,” tambahnya.

Jambore CRH 2025 juga menghadirkan Bunda Literasi Kota Cimahi, Midjiati Ningsih, yang memberikan motivasi langsung kepada para siswa. Kehadiran Bunda Literasi bukan sekadar simbol, tetapi menjadi energi baru untuk menginspirasi anak-anak agar menjadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari.

Program Cimahi Reading Habit yang digulirkan sejak 2014 kini telah memasuki usia lebih dari satu dekade. Konsistensi program ini membuahkan hasil nyata, bukan hanya terlihat dari meningkatnya minat baca siswa, tetapi juga mendapat pengakuan eksternal. Pada tahun 2023, CRH meraih Juara 1 Kompetisi Inovasi Cimahi Motekar Award untuk kategori perangkat daerah. Penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa program ini dianggap inovatif, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Melalui Jambore CRH 2025, Pemerintah Kota Cimahi menegaskan kembali bahwa literasi adalah fondasi penting untuk membangun generasi cerdas, kritis, dan berkarakter. Budaya membaca diyakini mampu memperkuat daya saing anak-anak Cimahi sekaligus menjaga identitas budaya daerah.

“Budaya membaca harus menjadi bagian dari kehidupan anak-anak kita. Dengan membaca, mereka tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga memperluas wawasan dan mempertajam karakter. Inilah bekal untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan,” tutup Ngatiyana.

Selain program Jambore Reading Habit, Pemkot Cimahi terus menghadirkan inovasi layanan literasi. Antara lain aplikasi e-Lib Cimahi yang memungkinkan masyarakat membaca buku digital kapan saja, Perpustakaan Umum Kota Cimahi dengan 14.721 judul koleksi, dua unit mobil perpustakaan keliling, serta sudut baca di kelurahan, kecamatan, hingga Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) dan Kotak Literasi Warga Cimahi (Kolwaci). Upaya ini terbukti meningkatkan jumlah pemustaka aktif dari 32.090 orang pada 2023 menjadi 40.152 orang pada 2024.

Melalui upaya-upaya peningkatan minat baca ini, Pemerintah Kota Cimahi optimis gerakan literasi akan semakin mengakar, melahirkan siswa-siswa yang bukan hanya gemar membaca, tetapi juga bangga dengan budaya daerahnya. (die)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.