Perjalanan Wisata Memory

YOGYAKARTA.SJN COM.-出游记念我们过去的生活，对生活充满感激 .-Chūyóu jìniàn wǒmen guòqù de shēnghuó, duì shēnghuó chōngmǎn gǎnjī artinya mengadakan perjalanan mengenang kembali ketempat kehidupan masa lalu kita, untuk dapat mensyukuri kehidupan
Bersama istri dan di temani Paulus Santoso, mengadakan perjalanan Wisata Memory dengan istri.
Perjalanan kami pertama ke Jogjakarta.
Di Jogjakarta ada Rumah makan Tante Lies di Jalan Parang Tritis 75 Jogjakarta menyediakan Masakan Jawa Timur. Lies Setyowati Bersama Suaminya Harry Santoso membuka rumah makan Tante Lies tahun 1978.
Masakan Lies Setyowati ditulis oleh wisatawan dari Belanda, di muat di salah satu media Belanda Tahun 1987.
25 April 1995 Harry Santoso meninggal dunia. Pasangan Harry Santoso Lies Setyowati memiliki 4 orang anak:
1. Tan Tjien Nio (Theresia Tjindrawati)
2. Tan Tjwan Nio
3. Tan Tjwie Nio
4. Tan Iet Nio (Nanik Idawati)
5. Tan Kian Bie (Ronny)
1 Januari 2008 Lies Setyowati meninggal dunia, kini Rumah makan Tante Lies dilanjutkan oleh Putrinya Naniek Idawati
Setelah dari Jogja kami melanjutkan ke Sekolah Tinggi Theologia Tawang mangu bertemu Yehezkiel Nenobois dan Martin Lumengkewas. Penulis pernah Sekolah di sini. Senang melihat kamar yang masih ada.
Kemudian melanjutkan perjalanan ke Cirebon ke Kelenteng Talang. Kelenteng Talang diperkirakan dibangun abad ke 15, sekitar tahun 1400an. Semula bangunan ini adalah tempat penginapan sementara untuk para perantau dari Tiongkok, ada sumber lain menyatakan, semulanya adalah rumah milik Chen Sam Tjay. Kapitan Chen Phang Lang tahun 1800 an pernah merenovasi Kelenteng Talang.
Tahun 1900an Mayor Tan Tjien Kie Pernah merenovasi Kelenteng ini.
Ketua Makin saat ini adalah Teddy Kong Giok
Di Kelenteng Talang ada papan nama Chen Sam Tjay yang di sembahyangin
Tahun 2008 Kelenteng Talang di renovasi. Ketua Panitia Pembangunan Renovasi Sucipto Chandra.
Tiap tahun malam menjelang imlek di Kelenteng Talang ada pertunjukan Kembang api dan barong say dari Naga Mas Pimpinan Kwee Liang Gie(Subagyo)
(Jeremy Huang)