Tokoh Lintas Agama Berdoa Indonesia Imam Perdamian Dunia
Kediri.Swara Jabbar Com.-Menjunjung tinggi dan menyakini bahwa perbedaan agama dan keyakinan bukanlah kelemahan tapi justru sebuah kekuatan. Para tokoh lintas agama dan keyakinan dari berbagai komunitas dikabarkan bakal berkumpul di Kediri pada malam tasyakuran Hari Kebangkitan Nasional Ke- 114. Acara akan digelar 19-20 Mei 2022 bertempat di Situs rumah masa kecil Presiden RI Pertama Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri.
“Kebangkitan Spiritual Songsong Indonesia Imam Perdamaian Dunia. Sukseskan G-20 dan Pemilu 2024 dengan Doa Lintas Agama dan Keyakinan, inilah tema yang kita selenggarakan dalam tasyakuran Harditnas ini,” ujar Sikan Abdillah Ketua Panitia penyelenggara.
Menurut Sikan, tokoh lintas agama akan hadir khususnya dari Organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Yang Dijiwai Manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan. Akan hadir juga para sesepuh, para spiritual, budayawan, indigo dari berbagai daerah.
“Kediri ini titik penting untuk mengawali sesuatu yang baik, karena Kediri adalah tua, bumi kawitan,” aku Sikan.
Menurut Sikan, Alm. KH Agus Sunyoto pernah mengatakan bahwa pemersatu Nusantara yang bernama Gajah Mada adalah orang Kediri, data lain penulis Kitab Sutamosa Emtu Tantuar juga asalnya dari Kediri anaknya Colonarang Kediri, Soekarno Proklamator Kemerdekaan, Penggali Pancasila, Pendiri Negara RI dikatakan dalam biograglfinya Cindy Adam juga keturunan Kediri.
“Bahkan menurut budayawan MH Ainun memang kebangkitan Indonesia ini harus dimulai dari Kediri untuk kembali ke jatidiri. Pijakannya di Lamongan melejitnya dari Kediri,” tambah Sikan.
Bagi orang yang beriman berdoa adalah sebuah kewajiban. “Sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita akan berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing, mendoakan agar G-20 dan Pemilu 2024 berjalan selamat dan sukses. Karena kita yakin suksesnya G-20 dan Pemilu 2024 akan menghantarkan Indonesia menjadi imam perdamian dunia,” kata I Dewa Nyoman S Hartana Ketua Umum DPP Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia.
Sementara tuan rumah, Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno mengatakan, sejak NKRI berdiri tanggal 18 Agustus 1945, bangsa Indonesia sudah consensus dan final bahwa kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini bukan hanya menjadi persoalan individu, bukan hanya persoalan bangsa tapi sudah disepakati menjadi dasar Negara Republik Indonesia, yakni Pancasila. Bahkan diperkuat didalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 29 ayat 1 dengan disebutkan “Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa”.
“Arinya negara Republik Indonesia ini adalah negara yang sangat religius, negara ajaib, bahkan satu-satunya negara tauhid di dunia. Ini luar biasa, ini kekuatan negara,” tegas Kushartono.
Lebih detail dikatakan, didalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dijelaskan bahwa bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak hanya percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, tapi juga percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa itu adalah Tuhan Yang Maha Berkat dan Rahmat. Bukan juga percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa Maha Berkat dan Maha Rahmat, tapi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia juga percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa, Maha Berkat, Maha Maha Rahmat itu juga Tuhan Yang Maha Kuasa.
Singkat kata, berdasarkan UUD 1945 ini bahwa disetiap gerak langkah, bangsa Indonesia dan Negara Kesaatuan Republik Indonesia tidak boleh meninggalkan peran Alloh Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Berkat dan Maha Rahmat, juga Tuhan Yang Maha Kuasa.
Seperti di ketuhui Indonesia bakal menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di Bali pada November 2022 mendatang. Namun agenda ini bertepatan terjadi perang antara Rusia dan Ukraina.
Tentunya Presidensi KTT G-20 ditangan Indonesia ini adalah kesempatan emas.
“Jika sukses Indonesia insya Alloh Indonesia bisa menjadi imam perdamaian dunia, tapi jika tidak hati-hati Indonesia bisa terjerumus dalam jurang pertikaian dua raksasa besar yang akan membawa perpecahan bangsa dan kehancuran negeri. Tapi kita haqqul yakin insya Alloh Indonesia sukses,” pungkas Sekjen DPP Drs. Ismu Syamsuddin bersemangat.* (red)