Desa Wisata Bisa Mendongkrak Perekonomian Masyarakat
Kab Bandung.Swara Jabbar Com.-Desa wisata adalah desa yang dijadikan tempat wisata karena daya tarik yang dimilikinya. Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung. Desa wisata disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
Sepuluh desa itu adalah Desa Alam Endah Kecamatan Ciwidey dengan produk unggulan aneka makanan olahan stroberi, kerajinan tangan, pertanian dan perkebunan, Desa Gambung Kecamatan Pasirjambu dengan aneka makanan olahan stroberi, kerajinan tangan, peternakan, perikanan, pertanian dan seni budaya, Desa Panundaan Kecamatan Ciwidey dengan peternakan kelinci, pertanian, perikanan dan kerajinan tangan, Desa Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey dengan kerajinan tangan, Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan dengan seni budaya, arung jeram, home stay, kuliner, pertanian dan peternakan.
Selanjutnya Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah dengan seni budaya, seni lukis dan kuliner tradisional, Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan melalui seni budaya dan peternakan, Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi dengan kampung seni, kuliner tradisional, Desa Laksana Kecamatan Ibun dengan kawah Kamojang, seni budaya, kuliner tradisional, peternakan, pertanian dan perkebunan, serta terakhir Desa Rawabogo Kecamatan Ciwidey dengan seni budaya, kuliner tradisional, pertanian dan perkebunan. Hal ini dikatakan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKS Hj.Sari Sundari.
Lebih jauh Hj. Sari Sundari yang merupakan Politisi Perempuan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Dapil Jabar II (Kabupaten Bandung) menegaskan Untuk pengembangan desa wisata itu, ia berharap motivasi dari masyarakat desa setempat harus sama-sama memiliki komitmen bagaimana membangun desa wisata. Di antaranya, melalui kerja keras di desa dan hal itu akan dilakukan pembinaan.
“Kami juga berharap pemerintah desa mengalokasikan sebagian anggaran untuk pembangunan desa wisata untuk lebih komprehensif dan energinya lebih besar. Dari desa ada, dari kabupaten ada dan dari provinsi nanti kita upayakan juga dari kementerian dan pihak-pihak yang berkepentingan. Di antaranya perusahaan yang ada di kawasan desa wisata itu,” paparnya.
Sari Sundari berharap terjalin kolaborasi antara Pemerintahan Desa, lembaga – lembaga dan tokoh masyarakat dengan BumDes (Badan Usaha Milik Desa).
“Kolaborasi harus terus dibangun termasuk mengoptimalkan peran BumDes, untuk menggali dan mengoptimalkan Sumber Daya, Alam dan Sumber Daya Manusia yang ada, sehingga dapat berkontribusi terhadap PAD (pendapatan asli daerah),” sehingga keberadaan Desa Wisata bisa mendongkrak perekonomian masyarakat imbuhnya.. (AP)