Apakah Benar Rakyat adalah Tuanku
Bandung.Swara Jabbar Com.-
Oleh Jeremy Huang Wijaya
Ada Calon Pemimpin memiliki Slogan Rakyat adalah Tuanku tetapi Anehnya kedatangannya di satu kota mengadakan pertemuan dengan para pengusaha di hotel ternama tidak mengundang Rakyat kecil sama sekali. Harusnya Undang Rakyat makan bersama calon pemimpin di hotel mewah jangan mengundang pengusaha
Ironis slogan Rakyat adalah Tuanku tetapi pertemuannya dengan para penguasa tidak mengundang Rakyat kecil yang adalah tuannya.
Selama kampanye 5 tahun sekali banyak slogan dan retorika seperti Rakyat adalah Tuanku, mendengar Suara Rakyat, Pemimpin yang peduli Rakyat. Tetapi sayang itu hanya retorika kosong, sesudah terpilih setiap keputusan dan Undang Undang yang diambil, tidak bertanya kepada Rakyat terlebih dahulu seperti UU Omnibus law, UU Minerba dan UU KPK.
Menjadikan Rakyat sebagai Tuan bukan hanya sekedar foto dengan Rakyat di jalan raya, Harusnya jika benar benar menjadikan Rakyat sebagai Tuan harusnya bertanya dulu kepada Rakyat setiap keputusan yang akan diambil. Undang Rakyat kecil satu meja makan bersama calon pemimpin. Jangan pengusaha yang satu meja makan bersama
Selama ini para elite politik kurang menghargai Rakyat kecil, dalam kampanye mengundang Rakyat kecil hanya di lapangan, berpanas panasan, minum hanya segelas air mineral tetapi slogan dan retorika nya Rakyat adalah Tuanku. Ironis dan menyedihkan.
Berharap ada calon pemimpin dan elite politik mengundang Rakyat kecil makan bersama di hotel mewah dan benar benar melibatkan Rakyat kecil sebelum mengambil keputusan.
Saya tertawa ketika melihat kiriman Video dari kawan ketika ada calon pemimpin foto bersama para pengusaha karena dalam foto itu adalah orang yang sama foto bersama dengan calon pemimpin yang lain jadi artinya pertemuan dengan pengusaha tidak menguntungkan karena pengusaha tidak memiliki komitmen, dan mereka akan selalu foto bersama dengan semua calon presiden 2024. Pengusaha tidak memiliki komitmen
Saat ini harga beras mahal, berharap para elite politik berpikir supaya harga beras murah dan dapat terjangkau Rakyat kecil.
Sepinya perdagangan di pusat perbelanjaan bukan hanya karena ada on line tetapi juga karena pajak tinggi dan banyak aneka pajak membuat pengusaha tidak bisa menjual produk dagangan dan membuat harga produk yang dijual jadi mahal.
Rakyat kecil lebih memiliki komitmen dibandingkan pengusaha