Regional

Cetbang Senjata Andalan Gajah Mada

Bandung.Swara Jabbar Com.-

Oleh Jeremy Huang Wijaya

1293 Kubilai Khan dari Kerajaan Mongol menyiapkan sekitar 20.000-30.000 pasukan dan 1.000 kapal yang dilengkapi perbekalan dipimpin oleh Ike Messe dari Uyghur dan Gaoxing bertolak dari Quanzhou China menyusuri Champa(sekarang Kamboja), melewati Sumatra, kemudian berlayar menuju Karimunjawa, berakhir di Tuban, sebenar nya mereka, mau menyerang kerajaan Singosari yang dipimpin oleh Kartanegara, kerajaan Mongol tidak tahu jika kepemimpinan kerajaan di Kediri sudah berganti dipimpin oleh Jayakatwang yang memberontak dan mengalahkan Kertanegara Raja Singosari.

Kedatangan Prajurit Tentara Mongol dimanfaatkan Raden Wijaya menantu Kertanegara untuk menyerang Jayakatwang dari Kediri.

19 Maret 1923 gabungan pasukan Raden Wijaya dan Mongol bertemu di Daha menyerang kerajaan Jayakatwang.Setelah berhasil mengalahkan Jayakatwang, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit di Trowulan, Jawa Timur pada tahun 1293. Nama “Majapahit” berasal dari dua kata, yaitu “Maja” yang berarti “buah maja” dan “pahit”.

Saat itu kerajaan Mongol menggunakan meriam untuk menyerang Jayakatwang.. Meriam sudah digunakan oleh Pasukan China menggunakan meriam masa Dinasti Song merebut kota di Fujian.
Gajah Mada diajarkan menggunakan meriam oleh Ike Messe.

Kemudian Gajah Mada memodifikasi Meriam menjadi cetbang nama lainnya meriam mirip bedil, juga dikenal sebagai warastra atau meriam coal, terbuat dari perunggu dan memiliki kamar dan tabung peluru dibagian belakang, senjata ini menjadi andalan kerajaan Majapahit dalam menjaga pulau-pulau yang menjadi wilayah kekuasaan Majapahit