Nasional

Paus Fransiskus Xaverius Pemimpin Teladan Penuh Cinta Telah tiada

Paus Fransiskus Xaverius Pemimpin Teladan Penuh Cinta Telah tiada
Oleh Jeremy Huang Wijaya

Sedih hati ini ketika mendengar kepergianmu, masih teringat dalam ingatanku ketika kau berkunjung ke negri kami, kau salami dan kau cium kaki satu demi satu.
Ku kagum kau sosok yang rendah hati dan sederhana.
Disaat Kamis Putih 18 April 2025 masih kau layani satu demi satu, kau basuh kaki umat sambil kau ciumi, kau sosok yang rendah hati. Hari ini 21 April 2025 pukul 7.35 waktu Italia Kau telah tiada. Hatiku sedih Kau penuh cinta kasih. Tidak ada pemimpin dunia sehebat dirimu, yang rendah hati mau melayani.. Minggu 20 April 2025 Kau Selesaikan tugas mu hingga akhir, kau sampaikan pesan terakhir mu untuk perdamaian dunia
Rest In Peace Paus Fransiskus

Pada pukul 09.45 pagi, Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo dari Kamar Apostolik, mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta dengan kata-kata berikut:

“Saudara-saudari terkasih, dengan duka yang mendalam saya harus mengumumkan bahwa Bapa Suci kita, Paus Fransiskus, telah wafat. Pagi ini, pukul 07.35, waktu Roma, pukul 12.35 WIB pemimpin Vatikan Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dipersembahkan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk hidup setia pada nilai-nilai Injil dengan keberanian dan cinta kasih yang mencakup semua, terutama bagi mereka yang miskin dan terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang besar atas teladan hidupnya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih sayang tanpa batas dari Allah Tritunggal.”

Riwayat Kesehatan dan Akhir Hidup

Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, 14 Februari 2025, setelah beberapa hari mengalami bronkitis.

Kondisi kesehatannya perlahan memburuk, dan pada hari Selasa, 18 Februari, dokter mendiagnosis beliau menderita pneumonia bilateral (radang paru-paru pada kedua sisi paru-paru).

Setelah 38 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Paus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta di Vatikan untuk melanjutkan pemulihan.

Sejak usia muda, tepatnya pada tahun 1957, Jorge Mario Bergoglio (nama asli Paus Fransiskus) pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru di Argentina akibat infeksi saluran pernapasan yang berat.

Seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus kerap mengalami gangguan pernapasan. Bahkan pada November 2023, beliau membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab karena influenza dan peradangan paru-paru.

Persiapan Pemakaman

Pada bulan April 2024, Paus Fransiskus telah menyetujui edisi terbaru dari buku liturgi untuk ritus pemakaman Paus, yang akan digunakan dalam Misa pemakamannya (jadwal misa belum diumumkan).

Edisi kedua dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis ini memperkenalkan beberapa hal baru, termasuk tata cara penanganan jenazah Paus setelah wafat.

Menurut aturan baru, penetapan kematian dilakukan di kapel, bukan di kamar tempat beliau wafat. Setelah itu, jenazah langsung ditempatkan dalam peti.

Uskup Agung Diego Ravelli, Kepala Upacara Apostolik, menjelaskan bahwa Paus Fransiskus menghendaki agar ritus pemakamannya dibuat sederhana, dan lebih menonjolkan iman Gereja akan Kebangkitan Kristus.

“Ritus yang diperbarui ini,” kata Uskup Ravelli, “ingin semakin menegaskan bahwa pemakaman seorang Paus adalah pemakaman seorang gembala dan murid Kristus, bukan seorang tokoh duniawi yang berkuasa.”
Rest In Peace Paus Fransiskus

Pada pukul 09.45 pagi, Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo dari Kamar Apostolik, mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta dengan kata-kata berikut:

“Saudara-saudari terkasih, dengan duka yang mendalam saya harus mengumumkan bahwa Bapa Suci kita, Paus Fransiskus, telah wafat. Pagi ini, pukul 07.35, waktu Roma, pukul 12.35 WIB pemimpin Vatikan Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dipersembahkan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk hidup setia pada nilai-nilai Injil dengan keberanian dan cinta kasih yang mencakup semua, terutama bagi mereka yang miskin dan terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang besar atas teladan hidupnya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih sayang tanpa batas dari Allah Tritunggal.”

Riwayat Kesehatan dan Akhir Hidup

Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, 14 Februari 2025, setelah beberapa hari mengalami bronkitis.

Kondisi kesehatannya perlahan memburuk, dan pada hari Selasa, 18 Februari, dokter mendiagnosis beliau menderita pneumonia bilateral (radang paru-paru pada kedua sisi paru-paru).

Setelah 38 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Paus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta di Vatikan untuk melanjutkan pemulihan.

Sejak usia muda, tepatnya pada tahun 1957, Jorge Mario Bergoglio (nama asli Paus Fransiskus) pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru di Argentina akibat infeksi saluran pernapasan yang berat.

Seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus kerap mengalami gangguan pernapasan. Bahkan pada November 2023, beliau membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab karena influenza dan peradangan paru-paru.

Persiapan Pemakaman

Pada bulan April 2024, Paus Fransiskus telah menyetujui edisi terbaru dari buku liturgi untuk ritus pemakaman Paus, yang akan digunakan dalam Misa pemakamannya (jadwal misa belum diumumkan).

Edisi kedua dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis ini memperkenalkan beberapa hal baru, termasuk tata cara penanganan jenazah Paus setelah wafat.

Menurut aturan baru, penetapan kematian dilakukan di kapel, bukan di kamar tempat beliau wafat. Setelah itu, jenazah langsung ditempatkan dalam peti

RocketplayRocketplay casinoCasibom GirişJojobet GirişCasibom Giriş GüncelCasibom Giriş AdresiCandySpinzDafabet AppJeetwinRedbet SverigeViggoslotsCrazyBuzzer casinoCasibomJettbetKmsauto DownloadKmspico ActivatorSweet BonanzaCrazy TimeCrazy Time AppPlinko AppSugar rush