Dekranasda Kota Bandung dan Banyuwangi Saling Bertukar Ilmu
BANYUWANGI.SJN COM,-Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung dan Kabupaten Banyuwangi saling bertukar pengalaman dan ilmu. Ini terjadi saat Ketua Dekranasda Kota Bandung, Siti Muntamah Oded berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi, Jumat (22/11/2019) akhir pekan lalu.
Saat kunjungan tersebut, Umi, sapaan akrab Siti Muntamah diterima oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Banyuwangi, Hj. Dani Azwar Anas. Keduanya saling bertukar pengalaman tentang pemberdayaan kerajinan di daerahnya masing-masing.
Menurut Dani, kegiatan Dekranasda Kabupaten Banyuwangi bersinergi dengan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) dan juga Unit Kegiatan Masyarakat (UKM).
“Kegiatan yang kami lakukan secara bersama-sama tanpa EO (Event Organizer). Dinas terkait yang langsung mengerjakannya. Misalnya saja masalah panggung maka, yang mengurusi Bagian Humas. Kebersihan yang mengursinya Bagian LH (Lingkungan Hidup). Jadi satu acara tetapi dikerjakan oleh seluruh dinas secara bersama-sama,” ungkapnya.
Dani mengungkapkan, Standar Operasional Prosedur dari setiap kegiatan yang diselenggarakan memiliki visi yang sama. Yaitu, setiap tempat adalah destinasi.
Sedangkan Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Banyuwangi, Heni juga menerangkan, setiap kegiatan Dekranasda tidak memandang OPD. Setiap dinas juga bisa menyelenggarakannya.
“Sebagai contoh, Dinas Perikanan mengelola hijab padahal tidak ada kaitannya. Tetapi itu untuk mengubah mindset dari masyarakat di daerah Muncar,pesisir kota Banyuwangi agar antusias menyambut festival yang ada di Banyuwangi,” jelasnya.
Heni mengungkapkan, anggaran untuk menyelenggarakan kegiatan dapat mencapai Rp500 miliar. Anggaran tersebut nantinya digunakan oleh semua dinas terkait untuk bersama- sama membuat acara.
“Salah satu kegiatan yang baru saja terlaksana yaitu Banyuwangi Batik Festival yang diikuti oleh 20 UKM, 20-23 November 2019.Omzetnya mencapai Rp9,7 miliar,” ujarnya.
Omzet tersebut semuanya dikembalikan lagi kepada UKM, karena Pemerinta hanya sebagai fasilitator sebagai penyedia tempat.
Sementara itu, melihat pola kinerja yang sinergis tersebut, Umi mengaku bangga dengan Dekranasda Kabupaten Banyuwangi.
“Saya melihat pola kerja antara dinas, pemerintahan daerah dan ukm saling bersinergi. Menghilangkan ego masing-masing, sehingga ada penetrasi di dalamnya dan rasa saling memiliki. Ini menjadi inspirasi untuk pola kinerja Dekranasda Kota Bandung,” ujar Umi yang juga kelahiran Banyuwangi.
“Selain mengelola acara secara bersamaan, OPD dan UKM juga bersinergi dalam membangun pasar masyarakat yang di rancang menyerupai mini market. Sehingga UKM menjadi lebih maksimal,” imbuhnya.
Umu berharap, kerajinan Banyuwangi bisa lebih berkembang dan dikenal lebih luas.
“Kami melihat potensi kerajinan di Banyuwangi. Sayang sekali kalau masyakarat belum bisa melihatnya. Batiknya khas dan lainnya. Jadi kami ingin, ayo kerajinan di Banyuwangi harus diangkat,” ujar Umi.