TNI

Kasdam Kunjungi Lokasi Jatuhnya Pesawat Lion Air

KARAWANG.SJN COM. -Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Nurchahyanto , M.Sc kunjungi lokasi jatuhnya Pesawat Lion Air JT. 610 di Tanjung Karawang, Senin (29/10).

 

Pada saat diwawancarai oleh media, Kasdam menyatakan, ” baru ditemukan serpihan – serpihan pesawat dan sebagian barang – barang penumpang dan beberapa jenajah korban”.

 

” Kegiatan besok dilanjutkan pencarian, kami dari unsur Kodam III/Siliwangi dalam hal ini akan membantu Basarnas untuk melakukan yang pertama tim kami siapkan tim evakuasi dari Yonif 305 dan Kodim, ” jelas Kasdam.

 

” Kedua, kita akan bergabung dengan Basarnas untuk melakukan pencarian disepanjang permukaan dipinggir pantai.

Dan yang ketiga kita akan membantu clereng area, ini apabila dibutuhkan maka tempat ini sudah siap untuk melakukan evakuasi dan sebagainya. Karena kalau tidak diclereng area, bisa tidak akan tertib “, lanjut Kasdam.

 

Kasdam tambahkan, ” pihak Kodam III/Siliwangi menyiapkan evakuasi, dalam hal ini 5 unit ambulans bersama krunya, dokter dan perawat serta pelengkapannya “.

 

” Selain itu Kodam III/Siliwangi menyiapkan tenda – tenda, menyiapkan Posko dan perlengkapan – perlengkapan yang kita gelar disini semuanya untuk mendukung kegiatan proses evakuasi yang dilakukan Basarnas, intinya kita memback up Basarnas “, ungkap Kasdam.

 

” Kita belum bisa pastikan sejauh mana, tapi yang fokus kita utamakan adalah dititik diperkirakan dimana jatuhnya pesawat.

Kemudian kita mengantisipasi sebaran – sebaran, apalagi besok pagi sudah sekian jam dari saat kejadian, kemungkinan serpihan – serpihan itu terbawa oleh arus. Itu kita antisipasi dengan cara melakukan patroli dan diharapkan jam 7 kita sudah siap lagi “, tambahnya.

 

” Saya sudah perintahkan ke seluruh Dandim yang memiliki sepanjang garis pantai ini membantu melakukan pencarian – pencarian manakala ditemukan serpihan – serpihan kepada Tim patroli di Posko “, tuturnya.

 

” Besok kita lakukan clereng area untuk menertibkan tempat ini, dengan demikian maka petugas yang melakukan kegiatan evakuasi tidak terganggu dengan  keberadaan masyarakat. Masyarakat nanti diatur sedemikian rupa, mereka punya tempat tersendiri bisa melihat namun tidak mengganggu proses evakuasi atau proses kegiatan yang dilakukan oleh Tim “, imbuhnya

 

(Pendam III/Siliwangi).