Parlementaria

Adikarya Parlemen : Monitoring Pasokan Pangan Dampak Covid-19

SUKABUMI.SJN COM,-Pemerintah  dinilai perlu lebih fokus lagi dalam mengantisipasi ketersediaan dan akses terhadap kebutuhan pokok pangan dalam mengatasi dampak penyebaran virus corona atau Covid-19 yang berlangsung relatif cepat dan mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. “Pemerintah perlu mengutamakan kebijakan yang fokus pada ketersediaan dan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok. Kebijakan tersebut diperlukan untuk memastikan masyarakat bisa mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau,” Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang duduk di Komisi II Dra.Hj. Lina Ruslinawati kepada media beberapa waktu lalu.

Lebih jauh Politisi Perempuan Partai Gerindra menuturkan selain untuk menjaga kestabilan harga, kebijakan ini juga penting untuk menjaga tumbuhnya konsumsi di masyarakat sehingga diharapkan bisa menjadi stimulus perekonomian nasional yang terkena dampak perlambatan ekonomi global akibat wabah Covid-19

Pemerintah harus secara aktif melakukan monitoring atau pengawasan harga dan pasokan pangan secara rutin setiap pekan dalam rangka antisipasi ketersediaan pasokan pangan pokok untuk menghadapi Bencana Nasional Covid-19.

Diharapkan Pemerintah secara aktif melakukan monitoring dan pasokan pangan secara  rutin setiap pekan dalam rangka antisipasi ketersediaan pasokan pangan pokok dalam menghadapi Bencana Nasional Covid-19 ujarnya.

 

Dalam menghadapi Bulan Ramadhan diharapkan Pemerintah harus melakukan langkah siaga dalam pengamanan stok pangan di Jawa Barat. Beberapa waktu lalu Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat mengadakan kunjungan kerja ke Drive Bulog Kabupaten Cianjur yang bertujuan untuk meninjau secara langsung Stok sembako dari berbagai jenis yang bisa mengkordinir kebutuhan sembako untuk wilayah Bodebek dan Sukabumi yang diperkirakan akan aman dalam jangka waktu 6 bulan ke depan ujarnya.

 

Semakin Virus Covid-19 menyebar, semakin banyak bisnis yang menderita. Adanya batasan keluar rumah dan karantina masing-masing membuat pelanggan semakin terasing. Krisis yang sedang berlangsung menekan para pebisnis UKM untuk terus bertahan. Ada sebagian bisnis yang justru meningkat, sedangkan yang lainnya berjuang untuk hanya satu atau dua penjualan. Ini berarti, sebagai pebisnis harus memikirkan kembali upaya apa yang akan dilakukan agar membuat bisnis tetap berjalan dengan menggunakan aplikasi online sehingga para UKM masih tetap bisa menjaga kelangsungan usahanya pungkasnya. (die)