Regional

Vidcon Gubernur dengan Gugus Tugas Covid-19

KUNINGAN.SJN COM.-Bupati Kuningan H. Acep Purnama, S.H., M.H. mengikuti kegiatan video conference di ruang rapat bupati mengenai Peninjauan Posko Penangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat. Laporan ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. dengan Gugus Tugas Covid-19, Selasa (11/08). Dalam video conference ini juga dihadiri oleh Presiden Ir. Joko Widodo, Sekretaris Kabinet, Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, Kepala BNPB, dan Bupati se-Jawa Barat.

Dalam laporannya, Gubernur Jawa Barat menyampaikan bahwa situasi COVID-19 di Jawa Barat merupakan situasi yang paling rawan dengan jumlah penduduk hampir 50 juta. Hal ini karena COVID-19 merupakan penyakit yang berhubungan dengan populasi penduduk. “Untuk level provinsi, Jawa Barat merupakan provinsi dengan kasus COVID-19 tertinggi setelah Jakarta. Dari jumlah 175.260 tes PCR yang telah dilakukan pemprov Jawa Barat kepada masyarakat, hanya terdapat sedikit masyarakat dengan hasil positif.” Ujar Gubernur Jawa Barat.

Terkait Jawa Barat, Jokowi menyampaikan apresiasi terhadap penanganan Covid-19 di Jabar.
“Rata-rata semuanya sudah pada posisi warna kuning dan hijau dan saya harapkan ini terus dipertahankan, dikendalikan, syukur kuning dilarikan ke hijau,” katanya.

Menurut laporan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat, yang didasarkan pada kegiatan yang telah dilakukan selama 4 bulan. Terdapat sekitar 2.900 lebih kasus aktif di Jawa Barat, dengan total sembuh sekitar 4400.

Dari segi ekonomi, sebelum COVID-19 subsidi yang disediakan Pemprov Jawa Barat hanya sekitar 25%. Sedangkan, setelah adanya COVID-19 naik menjadi 72%.

Berdasarkan laporan dari Gubernur Jawa Barat, diketahui bahwa dari pemetaan yang telah dilakukan dari tanggal 3 Agustus-9 Agustus 2020 di Jawa Barat sudah tidak ada zona merah. Daerah di Jawa Barat yang tidak terkena COVID-19, terdapat kebijakan untuk sekolah tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selanjutnya, terdapat sanksi administratif dalam penegakan disiplin kepada masyarakat. Pemprov Jawa Barat juga telah membagikan masker sekitar 18 juta dalam level provinsi.

Sebagai langkah penanggulangan COVID-19 di Jawa Barat, Pemprov Jawa Barat telah mem-psbb-kan 27 kota/kabupaten, dan terdapat kapasitas rumah sakit di Jawa Barat hanya sekitar 31%. Selain langkah di atas, Gubernur Jawa Barat juga menyampaikan, “Terdapat 2 usulan yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat. Pertama, layanan dari swasta yang bernama pay per service PCR. Kedua, pemerintah menyediakan PCR portable yang merupakan inovasi Pemprov Jawa Barat. PCR portable bisa dibawa kemana-mana, maksudnya adalah PCR portable ini bisa dibawa ke desa-desa yang sulit dijangkau. Usulan ini dapat terlaksana apabila adanya dukungan dan realisasi dari pemerintah pusat.”(BID/IKP/DISKOMINFO)