Pemerintahan

Gempita Budaya Wujud Persaudaraan Jabar-Yogyakarta

BANDUNG.SJN COM.-Gempita Budaya (Gelar Muhibah Pikat Amerta Budaya) menjadi bukti bahwa hubungan Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Daerah Istimewa Yogyakarta semakin erat dan hangat. Acara yang berlangsung di Depan Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (7/12/2021) malam, itu menampilkan tarian Bedhaya Sapta dan Beksan Menak Kakung Umarmaya-Umarmadi.

Bedhaya Sapta yang merupakan tarian Yasan Dalem (karya) Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan ditarikan oleh tujuh penari perempuan ini memiliki akhir cerita terjalinnya hubungan antara utusan Mataram dan tlatah Pasundan.

Sedangkan, Beksan Menak Kakung Umarmaya-Umarmadi merupakan tarian Yasan Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memiliki gerak tari yang terinspirasi dari Wayang Golek.

“Tadi ada tarian-tarian yang inspirasinya dari serat Pasundan dari kitab Pasundan, dan juga tarian yang datang inspirasinya dari Wayang Golek, sehingga menandakan betapa dalamnya hubungan antara Jabar dan Jawa ini secara sejarah,” kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

“Saya sangat berbahagia malam ini, di tengah suasana yang hening dan khidmat ini terjalin hubungan yang makin erat makin luar biasa antara Provinsi Jabar dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,” imbuhnya.

Selain itu, Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– mengungkapkan bahwa pohon yang berada di Alun-alun Utara Yogyakarta bibitnya berasal dari Jabar. Hal itu memperlihatkan bahwa persahabatan Jabar-Yogyakarta sudah terjalin sejak dulu.

“Ada pohon dari Tanah Pasundan yang ditanam di Alun-alun Utara Yogyakarta itu salah satu menandakan bahwa persahabatan sudah datang sejak dulu,” ucapnya.

Sedangkan saat ini, Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta berkomitmen melakukan kerja sama yang lebih konkret di bidang pariwisata, ekonomi, dan pendidikan.

“Di era hari ini tentu akan kita tingkatkan pada kerja sama yang lebih konkret di bidang pariwisata, ekonomi, pendidikan dan lain-lain,” katanya.

Kang Emil pun mengapresiasi kehadiran Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas yang bersedia hadir ke Jabar untuk mempererat tali persaudaraan.

“Saya menghaturkan terima kasih atas berkenannya Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas bersama keluarga yang berkenan hadir di Gedung Sate,” tuturnya.

Hal senada dikatakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menurutnya, Gempita Budaya dapat memperlihatkan betapa eratnya hubungan Jabar-Yogyakarta.

“Momentum yang sudah ada kami mencoba membuka sejarah yang pernah terjadi dan sudah dilakukan oleh para leluhur kami di dalam hubungan dengan Jawa Barat khususnya Padjadjaran,” kata Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sri Sultan Hamengku Buwono X pun mengatakan, kerja sama kedua provinsi tersebut sebagai lorong pembuka yang bisa menjadi peristiwa besar, sehingga menghasilkan sinergi dua daerah yang dapat bermanfaat bagi Indonesia.

“Semoga saja dari peristiwa yang sudah terjadi ini kita bisa membangun sinergi yang lebih bermanfaat bagi Republik ini,” harapnya.

“Semoga saja hubungan antarprovinsi, khususnya Jogja dan Jabar ini bisa kita dasari juga dengan peristiwa sejarah yang tadi sudah kami ungkapkan ini, bisa diisi dengan peristiwa sejarah dalam memberikan kontribusi bagi Republik Indonesia yang kita cintai,” imbuhnya.

Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama rombongan akan kembali ke Yogyakarta pada Rabu (8/12/2021) pagi. Ia pun mendoakan Kang Emil beserta keluarga.

“Semoga Pemda Jabar juga maju. Semoga bapak gubernur bersama ibu dan keluarga tetap dalam keadaan sehat dan kami juga menjaga bagaimana pandemi bisa cepat selesai,” katanya. (hms)