Parlementaria

Lina Ruslinawati : Anggaran Terus Dipangkas, Apa Bisa Pemulihan Ekonomi Terwujud

Bandung.Swara Jabbar Com.-Provinsi Jawa Barat mempunyai Icon plasma Sapi Jawa Barat yang bernama Sapi Pasundan, sedangkan di Jatiwangi Kabupaten Majalengka adanya Ayam Sentul cikal bakal ciung wanara  itu juga khas Jawa Barat juga. Sapi Pasundan ada di Kabupaten Ciamis.

Pada Saat kunjungan kerja Komisi II DPRD Jabar ke Kabupaten Ciamis melihat ada 24 unit kandang Sapi dengan kondisi rusak parah karena daerahnya rentan angin puting beliung, bagaimana kita dituntut untuk menyebarkan luaskan atau memperkenalkan ke masyarakat bahwa Sapi Pasundan itu merupakan Sapi khas Jawa Barat,  sedangkan kondisi kandang Sapi saja sangat memprihatinkan. Hal ini dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Jabar Lina Ruslinawati.

Hal ini harus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memperhatikan sektor Peternakan, akan tetapi kenyataannya  anggaran terus menerus  dipangkas, Jadi pemulihan ekonomi itu dari mana dulu  tanya Lina Ruslinawati.

Karena di Komisi II terkait perekonomian tapi anggaran di Komisi II hanya  2,8 persen dari keseluruhan APBD Jabar,  ini sangat ironis sekali.Sekarang ini kita lagi booming-booming nya pemulihan ekonomi , apa bisa dengan anggaran yang dipangkas pemulihan ekonomi bisa terwujud ucapnya penuh tanya.

Lebih lanjut, Politisi Perempuan Partai Gerindra Dapil V  (Kota Sukabumi-Kabupaten Sukabumi)  Lina Ruslinawati menuturkan  bahwa Sapi Pasundan merupakan sapi lokal yang ada di Jawa Barat. Sapi ini berasal dari hasil persilangan antara Bos sundaicus/ banteng/sapi bali, dengan sapi jawa, sapi madura dan sapi sumba ongole dan telah beradaptasi lebih dari 10 (sepuluh) generasi. Hal ini diketahui karena terdapat gen khas sapi bali, sapi sumba ongole, dan sapi madura pada sapi pasundan. Sapi ini memiliki sebaran asli geografis di wilayah Provinsi Jawa Barat meliputi Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, Ciamis, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Indramayu dan Purwakarta.

Pengembangan Sapi Pasundan sebagai pemenuhan daging nasional merupakan suatu langkah yang tepat di saat negeri ini masih mengalami kekurangan daging sapi. Sebagai ternak lokal, tentu Sapi Pasundan memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki oleh sapi lainnya yang sudah lama hidup di lingkungan tropis ungkapnya.

Kita ketahui bahwa Sapi Pasundan memiliki keunggulan yaitu lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan cuaca. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif terhadap sistem kesehatannya karena dengan lebih mudah beradaptasi.  Oleh karena itu, kemampuan tubuh ternak lokal ini dalam merespon perubahan cuaca juga akan semakin baik, sehingga ternak tidak mudah stres.

Selain itu, sapi ini mempunyai prosentasi karkas yang cukup baik yaitu berada pada kisaran 50 % (Warstek.com, 2018) dengan bobot potong 300-350 kg dan mempunyai potensi untuk menghasilkan daging dengan kualitas premium. Keunggulan sapi Pasudan yang lain adalah mampu menyesuaikan diri dengan kondisi agroekosistem di Provinsi Jawa Barat. Sistem reproduksi sapi Pasudan juga cukup baik karena mempunyai rentang beranak yang relatif stabil dengan selalu menghasilkan ternak yang mempunyai nilai kondisi tubuh di atas tiga pada skala lima. Selain itu, sapi Pasundan juga memiliki ketahanan terhadap penyakit malignant catarrhal fever (MCF) tutup Lina Ruslinawati. (AP)