Pemerintahan

Peternak Sapi Nilai Vaksin PMK Belum Efektif

Cimahi.Swara Jabbar Com.-Peternak sapi di Kota Cimahi menilai pemberian vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang dilakukan Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, dianggap belum efektif.

Pasalnya hal tersebut tidak menjamin sapi bisa terbebas dari PMK, karena masih ada sapi yang justru terkena wabah PMK.
Salah seorang peternak sapi asal Kampung Cileuweung, Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi, Amin (63) mengaku menolak sapi ternaknya mendapat vaksinasi PMK. Sebab ada sapi yang sudah divaksin namun masih terpapar PMK.

Menurutnya, masih adanya sapi yang terkena PMK dirasakan kelompok peternak Mitra Berkah di mana di dalamnya ada 22 peternak dengan total jumlah sapi sebanyak 200 ekor. Biasanya jika sapi dalam kondisi sehat bisa menghasilkan 1.200 liter per hari, tapi sekarang berkurang 50 persen

Menurunnya susu yang dihasilkan sapi membuat salah seorang peternak di wilayahnya terpaksa harus gulung tikar lantaran mahalnya biaya perawatan hewan ternak yang terjangkit PMK. Sebab pengeluaran untuk pengobatan bisa mencapai Rp3 juta, sementara pemasukan minim.

“Ada peternak yang memiliki 20 ekor sapi dalam satu kandang. Sekarang gulung tikar karena terpaksa menjual seluruh sapinya akibat terpapar PMK,” ucapnya.

Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Tita Mariam menekankan, tetap pentingnya vaksinasi bagi hewan ternak, khususnya untuk menjaga kesehatan hewan ternak dari wabah PMK. Sama halnya dengan vaksinasi Covid-19, pemberian vaksinasi PMK pun tidak hanya bisa dilakukan sekali.

“Kita saja manusia diberi vaksinasi Covid-19 berkelanjutan, dan masih bisa terpapar. Ya paling tidak kalau sudah divaksin dampaknya tidak terlalu parah, begitupun vaksin PMK ke hewan ternak,” tuturnya. (*)