Parlementaria

Hj.Sari Sundari : Stop Kasus Bullying di Kalangan Pelajar

Bandung.Swara Jabbar Com.-Kasus bullying atau perundungan di kalangan siswa kembali terjadi.Perlu diketahui bahwa bullying merupakan perilaku tidak menyenangkan baik baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Peristiwa ini tentu menjadi hal yang memprihatinkan di dunia pendidikan. Padahal pemerintah dan berbagai pihak terkait juga telah mengupayakan berbagai program untuk menciptakan sekolah yang aman dan bebas bullying Hal ini dikatakan Anggota Komsi V DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKS Sari Sundari.

Legislator PKS Sari Sundari menilai sebenarnya kasus bully sudah terjadi sejak lama. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah kekerasan maupun konflik di sekolah.Meski pemerintah sudah membuat kebijakan akan tetapi belum ada kebijakan yang benar-benar bisa mengatasi bullying di sekolah secara komprehensif  dan stop kasus bullying  dikalangan pelajar.jelas Sari.

Politisi Perempuan PKS Dapil Jabar II (Kabupaten Bandung) menuturkan Kasus bullying sering terjadi di sekolah Sari Sundari  mengungkapkan, fenomena kekerasan maupun penindasan ini harus mendapatkan perhatian dan penanganan yang komprehensif. Baik dari pemerintah sekolah maupun orang tua, serta siswa itu sendiri tandasnya.
“Berkaitan dengan hal tersebut pendidikan memiliki peranan penting karena sebagai institusi yang memiliki peran untuk melakukan control social,” papar Sari Sundari menerangkan, ternyata bullying ini tidak hanya dilakukan secara individual tapi juga ada yang dilakukan secara kolektif. Sehingga perilaku bullying selalu terjadi secara berulang terutama di sekolah.
Terkait bullying, Pemprov Jabar berencana akan melauncing aplikasi untuk anti bullying, saat ini sedang digodok oleh Pemda Provinsi Jabar.

Ia menuturkan, dengan hadirnya aplikasi tersebut diharapkan mampu menjaga kenyamanan siswa saat mendapatkan pembelajaran di sekolah.“Mengingatkan yang utama di sekolah tidak boleh ada bullying. Sekolah harus dirindukan berada di zona yang sangat nyaman. Yang kedua tidak boleh ada berita bohong yang biasanya hadir karena daya literasi rendah, main percaya saja, dan lain sebagainya,”

 

Dengan demikian siswa bisa curhat tentang permasalahan yang diterimanya saat di sekolah melalui aplikasi tersebut. Menurutnya, hal itu bisa menangkal bullying di sekolah.

 

“Jadi nanti kalau ada anak-anak sekolah pernah merasa di- bully, bingung curhat ke guru enggak didengar, apalagi curhat ke teman. Jadi dapat lapor, sehingga kami bisa ambil tindakan. Jangan menunggu viral dulu,  ya,” ungkapnya.

“Inilah sebuah sistem negara hadir kepada anak sekolah di Jabar, sampai suatu hari tidak ada lagi peristiwa bullying-bullying yang meresahkan karena negara memfasilitasi laporan pengaduannya dengan sangat cepat melalui sistem di aplikasi,” tegasnya. (AP)