Pemerintahan

Penandaan Ternak Pasca Vaksinasi PMK di Jabar, Kementan Gandeng Babinsa

Jakarta.Swara Jabbar Com.-Kementerian Pertanian menggandeng TNI khususnya Babinsa (Bintara Pembina Desa), dalam pelaksanaan penandaaan dan pendataan hewan ternak di Jawa Barat pasca vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda mengatakan, TNI sebagai kekuatan besar dan memiliki personil hingga ke tingkat Desa melalui Babinsa.

Karena itu diharapkan Babinsa memberikan pengamanan, pendampingan dan pengawalan bagi petugas pendataan, yang ditetapkan oleh Dinas Provinsi berdasarkan usulan Dinas Kabupaten/ Kota.

“Kami mengajak semua jajaran dari Dinas provinsi, kabupaten, kota dan seluruh petugas lapangan, serta peternak, agar segera dilakukan pendataan ternak. Pelaksanaannya sinergis dengan pelaksanaan vaksinasi,” kata Agung pada rapat koordinasi Kegiatan Penandaan dan Pendataan Ternak di Bandung belum lama ini.

Himbau Agung.

“Dengan dukungan TNI (Babinsa) di lapangan, maka kita harapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Letkol Inf Budi Cahyanto dari TNI menyampaikan, program penandaan dan pendataan ternak secara digital ini merupakan bentuk terobosan sistem pendataan di tingkat Nasional ataupun daerah.

“Kami upayakan agar seluruh anggota TNI yang bertugas di wilayah masing-masing melakukan pengawalan, pembinaan dan pendampingan dalam pemberantasan PMK ,” ungkap Budi.

Disamping memberikan pendampingan dalam kegiatan penandaan dan pendataan hewan, kata Budi, pihaknya juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang dampak wabah penyakit mulut dan kuku dan penyakit hewan menular lainnya.

“Kami di lapangan juga membantu melakukan pembatasan hewan, produk hewan dan media pembawa penyakit (HPM), sesuai status situasi di wilayah penyebaran penyakit mulut dan kuku dan penyakit hewan menular lainnya, serta Pengawasan lalulintas HPM di pos pemeriksaan, Pemusnahan bangkai hewan akibat wabah PMK dan penyakit hewan menular lainnya, ” ucap Budi (*)