Ekonomi

Dollar naik atau turun pasca Penembakan Trump

Bandung.Swara Wanita Net.-

Oleh Jeremy Huang Wijaya

Dunia dikejutkan pemberitaan ditembaknya Mantan Presiden Donald Trump saat kampanya terbuka di Pennsylvania hari sabtu 14 Juli 2024,, telinga Trump tampak berdarah. Donald Trump dicalonkan Partai Republik di Pilpres AS November mendatang. Pelaku Penembakan diduga seorang Profesional bernama Thomas Matthew Crooks, 20, dari Bethel Park, Pennsylvania, aksinya dilakukan oleh Crooks dari atap gedung di luar lokasi kampanye saat Trump sedang berpidato. Pelaku penembakan juga ditembak mati.

Yang menjadi pertanyaan kini Pasca Peristiwa tertembaknya Trump, Dollar apakah naik atau turun, dalam sepekan dollar turun.

Pada perdagangan jumat 12 Juli 2024 sejumlah mata uang asing menguat terhadap dollar. Dikutip dari Bloomberg technos memberitakan Yuan China menguat 0,25%, dolar Taiwan juga menguat 0,25%, ditambah baht Thailand juga naik tipis 0,06%.

 

Ringgit Malaysia bahkan melesat kuat 0,43%. Won Korea masih dibuka lemah 0,10% karena sentimen domestik pemakzulan presiden negeri itu. begitu juga dengan nilai tukar Yen juga stabil.

Turun nya Dollar karena Laju Inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi pasar,, awalnya diperkirakan di angka 3,1.karena indeks harga konsumen (IHK) naik atau mengalami inflasi 3 persen pada Juni 2024.
Naik turun nilai tukar mata uang tergantung faktor inflasi, perbandingan tingkat suku bunga antara 2 negara, Neraca Perdagangan dan jumlah uang beredar.

Jika membaca data diatas peristiwa penembakan Donald Trump tidak akan berpengaruh terhadap naik turunnya nilai tukar Dollar.
Naik turun nya Dollar tergantung The Fed Sebagai Bank Sentral negara AS