Pemerintahan

Peternak Sapi Perah Perlu Bantuan Pemerintah

Bandung.Swara Jabbar Com.-Para peternak sapi perah kini masih memerlukan dukungan serius untuk bangkit pasca wabah PMK (penyakit mulut dan kuku). Akademisi Fakultas Peternakan UGM Ali Agus menilai, mereka masih harus memutar otak agar ternak mereka segera pulih.

“Bisa diibaratkan, peternak sapi perah saat ini masih menangis di sudut kandang ternak mereka. Bukan hanya yang ternaknya mati, yang sapi perahnya bertahan hidup pun sama pahitnya,” kata Ali, Senin 31 Oktober 2022.

Menurutnya, kendati penularan PMK sudah mulai terkendali bukan berarti persoalan terkait dengan wabah PMK selesai. Upaya pemulihan dari aspek ekonomi peternak sapi perah justru lebih sulit. Sebab, sapi perah yang selamat dari kematian hingga kini belum bisa berproduksi normal.

Akibatnya, peternak sapi perah harus menanggung pengeluaran rutin untuk pakan dan perawatan tapi belum bisa menikmati hasil berupa susu.

Guna membantu peternak khususnya sapi perah, Ali mendorong pemerintah dan kalangan swasta agar memberikan perhatian serius terhadap hal tersebut. Penanganan yang komprehensif dan segera, diharapkan masih bisa menyelamatkan ekonomi peternakan sapi perah dari dampak negatif paparan wabah PMK.

“Saya berharap pemerintah dan swasta memberikan perhatian serius terkait persoalan ini. Mereka bisa saja mengarahkan dana CSR misalnya, untuk membantu pemulihan segera dunia peternakan, khususnya sapi perah,” jelasnya.

Sementara itu, sejumlah perusahaan telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu peternak. Salah satu perusahaan swasta yang memiliki perhatian besar terhadap ekonomi peternak sapi perah pasca wabah PMK yakni Yili Indonesia.

Entitas itu merupakan anak perusahaan Yili Group di Indonesia yang memproduksi es krim Joyday dan telah mendistribusikan produknya di lebih dari 26 provinsi di Indonesia. (*)