Ekonomi

Kesuksessan Imigran Fujian Mendirikan Biskuit Khong Guan

Bandung.Swara Jabbar Com.-

Oleh Jeremy Huang Wijaya

筏逆流而上,后游,人生没有一蹴而就的事,没有一蹴而就的成就,只有牺牲和奋斗
Fá nìliú ér shàng, hòu yóu, rénshēng méiyǒu yīcù’érjiù de shì, méiyǒu yīcù’érjiù de chéngjiù, zhǐyǒu xīshēng hé fèndòu artinya Berakit rakit ke Hulu, berenang renang kemudian, dalam kehidupan tidak ada yang instan, untuk meraih kesuksesan tidak ada yang instan dibutuhkan pengorbanan dan perjuangan.

Kita semua pasti sudah hafal, dan tidak asing dengan gambar seorang ibu dengan dua orang anak di meja makan, kalengya berwarna merah. Karena itu logo dari Biskuit Khong Guan. Biskuit ini sudah melegenda dan menjadi sajian wajib yang di hidangkan di hari Idul fitri, disajikan dengan sirop Tjiremai dan Tjampolai. Meskipun kini harga Biskuit Khong Guan sudah ratusan ribu. Tetap diminati banyak orang.

Di sekitar pertigaan jalan A Yani dan Jemur Sari dekat perlintasan kereta seputar Taman Pelangi Surabaya ada Tugu Kaleng Biskuit Khong Guan yang besar. Tugu ini begitu mencolok dengan dominasi warna merah.
Dulu Kaleng Biskuit Kong Guan di desa desa digunakan juga untuk tempat rengginang atau krupuk.
Ternyata Biskuit Khong Guan produksi Singapura. Pabrik Pertamanya di Jalan 18 Howard Singapura, berdiri sejak 1947.

Awal mulanya berdirinya Biskuit Khong Guan ini berawal dari dua saudara imigran yang berasal dari Fujian Tiongkok China yang pindah ke Singapura tahun 1935 yaitu Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Awal mulanya datang ke Singapura mereka berdua bekerja di Pabrik Biskuit lokal.

Tahun 1940 Jepang menginvasi Singapura sehingga mereka berdua mengungsi ke Perak Malaysia. Mereka menjual biskuit, saat itu terjadi pasokan gula dan tepung menjadi langka. Mereka sempat beralih profesi menjadi penjual garam dan sabun.
Tahun 1945 setelah Jepang Pergi dari Singapura, kedua saudara ini kembali pindah ke Singapura. Mereka kembali menjual biskuit.

Ketika Chew Choo Han menemukan beberapa mesin pembuat biskuit tua dan rusak, akibat perang yang dijual sebagai barang bekas dari pabrik lama tempat mereka bekerja,. Chew Choo Han langsung membelinya dan memperbaikinya, memasang jalur produksi biskuit semi otomatis menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem Konveyor melalui Oven Bata.

Pada tahun 1947 Khong Guan Biskuit Factory Pte Ltd Resmi berdiri di Singapura. Sekitar tahun 1950 hingga 1960an Khong Guan melakukan ekspansi ke Malaysia.
Tahun 1960 an tiap hari Pabrik di Singapura menghasilkan 10.000 ,kaleng biskuit setiap harinya dan memiliki 1000 karyawan. Tahun 1960 an sekitar 70% produk Khong Guan di jual di Singapura dan Malaysia. 30%produknya di export ke Indonesia, Hong Kong, Afrika dan Timur Tengah.

Karena banyaknya permintaan Konsumen tahun 1970 Pabriknya berpindah ke lokasi yang lebih besar yaitu Jurong Singapura. Tahun 1980 Melebarkan sayap pemasarannya hingga tembus dan diminati di Jepang dan Amerika Serikat. Sejak saat itu Khong Guan sudah mengekspor ke lebih dari 40 negara.

Tahun 2001 Chew Choo Keng meninggal dunia pada umur 86 tahun, disaat kematiannya perusahaannya sudah menjadi perusahaan multinasional dan perusahaan asosiasi di Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Hongkong, Tiongkok dan Amerika Serikat.

Januari 2007 Chew Choo Han memutuskan untuk pensiun. Meninggal di bulan November tahun 2007. Perusahaan Khong Guan tersebar di mana mana dan menjadi biskuit yang melegenda.