Indonesia-Palau Informal Business Talk
BOGOR.SJN COM,-Di sela-sela rangkaian negosiasi perjanjian perbatasan lautantara Indonesia dan Palau Jum’at,( 9/8/2019) digelar sebuah Informal Business Talk antara Delegasi Pemerintah dan Senat Palau dengan Disnakertrans Jawa Barat, bertempat di Novotel Bogor.
Acara yang digagas oleh Direktur Perjanjian Perbatasan Internasional Kementerian LuarNegeri, Bebeb Djundjunan serta Mantan Menaker dan Menperindag, Fahmi Idris, membicarakan kemungkinan kerjasama ekonomi kedepan antara Palau dan Indonesia, khususnya tenagakerja yang berasal dariJawa Barat.
Sebagai sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik, Palau dikenal sebagai destinasi pariwisata yang sangat disukai oleh wisatawan asal Jepang dan Amerika Serikat. Negara dengan populasi sekitar 24 ribu pendudu kini, setidaknya didatangi lebih dari 1 juta wisatawan setiap tahunnya, yang menyebabkan kebutuhan pekerja migrant terutama di bidang hospitality, konstruksi, perikanan, dan kesehatan sangatlah tinggi.
KadisnakertransJabar, MA Afriandi, menyambut peluang ini sebagai salah satu kesempatan perluasan kesempatan kerja dan pengiriman pekerja migrant asal Jawa Barat.
“Sebagai negara yang menjadi bagian dari negar-negara mikronesia di SamudraPasifik, Palau merupakan gerbang masuk ke negara-negara pasifik lainnya, sehingga kerjasama ekonomi dengan Palau menjadi haly g sangat strategis.”
“Kami akan segera menindaklanjuti kerjasama ini dengan melakukan kunjungan ke Palau dalam waktu dekat, bersamaan dengan peringatan hari kemerdekaan Palau pada tanggal 1 Oktober. Disnakertrans Jabar akan menyelenggarakan Employment Business Meeting di Palau dua bulanmendatang. Jawa Barat memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan tenagakerja di Palau, yang dititikberatkan pada sektor pariwisata, pertanian danperikanan. Jawa Barat memiliki wilayah berbatas luar lautan, dari mulai kabupaten Subang, Cirebon dibatas utara hingga Sukabumi, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Pangandaran di batas selatanJawa Barat, yang memiliki komunitas nelayan sehingga memiliki kesesuaian dengan industri aquaculture ataubudidaya ikan yang dikembangkan Palau”.
Kesempatan Jawa Barat untuk mengirimkan pekerja migrant ke Palau bisa mencapai 4 sampai 6 ribu pekerja per tahunnya. Selain itu, peluang untuk melakukan ekspor berbagai produk juga sangat terbuka.
Ade Afriandi selanjutnya memberikan penjelasan bahwa upaya diplomatic dengan membangun hubungan dengan berbagai negara yang memerlukan pekerjamigran merupakan bagian dari program Migra nJuara yang merupakan program unggulanPemerintahProvinsiJawa Barat di bidangketenagakerjaan.
“Program Migran Juara ini terdiri dari beberapa sub program utama, yaitu:
- pembangunanbank job dengan melakukan perluasan kesempatan kerja;
- pendataan dan pengrekrutan tenaga kerja dengan bekerjasama dengan kabupaten/kota;
- peningkatan kompetensi dengan pelatihan dansertifikasi sesuai standar yang dibutuhkan industri;
- penempatan tenagakerja, baik di dalam maupun di luarnegeri;
- pembangunan sistem navigasi untuk memantau para pekerja Jawa Barat dari mulai proses pendataan, rekruitmen, pendidikan, penempatan, hingga kembalinya para pekerja kedaerahnya masing-masing;
- Institusionalisasi kemanfaatan pasca migrasi, berkaitan dengank emanfaatan yang dibawa pulango leh para pekerja migran. Selain pekerja migrant mendapatkan penghasilan, mereka juga merupakan media untuk transfer teknologi dan budaya etos kerja yang dibawanya dari negara tempatnya bekerja. Seluruh modal ini harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untukmembangun Jawa Barat.
Upaya membangun hubungan diplomatic dengan negara Palau, merupakan bagian dari upaya pemprov Jabaruntuk membangun bank job dan perluasan kesempatankerja. Tentu upaya ini haru ssinergis dengan upaya seluruh KBRI dan KJRI yang berada di luarnegeri, kamar-kamar dagang, serta kolaborasi dengan pihak swasta”.
“Kami berharap, seluruhkesiapan instrument yang diperlukan untuk pelaksanaan Program Migran Juara dapat terpenuhi di tahun ini, sehingga Program Migran Juara ini dapat mulai full operated pada semester keduatahun 2020”.
Dalam acara Business Talk tersebut juga di hadiri oleh pihak swasta, yaitu PT Global Al wakil Indonesia, yang akan menjadi partner Disnakertrans Jabar menindaklanjuti peluang bisnister sebut