Gubernur Lepas Peserta Jabar Internasional Marathon 2019 di Pangandaran
PANGANDARAN.SJN COM,-Suara nyaring air horn serta confetti warni-warni yang beterbangan menjadi penanda dilepasnya para peserta Jabar International Marathon (JIM) 2019 oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Minggu (1/12/19), di Pantai Barat Pangandaran.
Sejak pukul 05:15 WIB, gubernur yang akrab disapa Emil itu melepas pelari kategori Full Marathon (42K) dan Half Marathon (21K), dilanjutkan melepas kategori 10K pada 05:30 WIB dan 5K pada 05:45 WIB.
Totalnya, terdapat 2.500 peserta asal Jabar, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Amerika Serikat, Kenya, hingga Australia yang mengikuti event maraton kelas dunia di Pangandaran.
Di edisi kedua JIM pada 2019 ini, terdapat kategori anyar yakni Kid Sprint sejauh 1 kilometer yang diikuti 100 siswa dari delapan Sekolah Dasar (SD) yang dilewati rute maraton. Pelari cilik tersebut dilepas dengan semringah oleh gubernur.
“Kid Sprint 1K ini lucu-lucuan, sekaligus agar dari kecil anak-anak lokal terbiasa mencintai olahraga lari,” ucap Emil.
Yang pasti, Emil menyatakan bahwa JIM telah didaulat menjadi kegiatan rutin program pariwisata strategis Jabar.
Lewat proyek revitalisasi kawasan Pantai Barat dan Timur yang tengah dilakukan, Emil pun mendorong agar pelaksanaan JIM berikutnya bisa lebih baik dengan jumlah peserta yang semakin meningkat.
“Tahun depan makin besar, makin bagus, makin internasional dan (saat itu) Pangandaran sudah keren. Karena (Pangandaran) itu etalase wajah pariwisata Jabar,” ucap Emil.
Gubernur Terbaik Wilayah Tengah versi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini pun berujar Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sangat mendukung pengembangan Jabar melalui revitalisasi kawasan wisata serta transportasi mulai bandara hingga tol.
Terakhir, Emil mengimbau kepada para peserta JIM 2019 agar turut mempromosikan Pangandaran. “Setelah beres (lari), gunakan hp, promosikan Pangandaran biar semua makin maju, makin ramai,” ujarnya.
“Setiap tahun (JIM) diperbesar hingga suatu saat menjadi yang terbaik di Indonesia,” harap Emil.
Turut menemani gubernur melepas para peserta JIM 2019 pagi itu yakni Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jabar Engkus Sutisna serta Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan wakilnya Adang Hadari.
Adapun, Wali Kota Bogor Bima Arya tercatat sebagai peserta kategori 10K. Sementara Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jabar Hery Antasari ikut meramaikan JIM 2019 sebagai peserta kategori 5K.
Salah satu peserta Kid Sprint, Nasya, mengaku sangat senang bisa mengikuti event lari di wilayahnya.
“Biar sehat, aku juga ikut ekskul lari di sekolah. Seneng ikut acaranya ramai,” ujar bocah kelas 5 SD ini.
Senada dengan Nasya, ada Rendi siswa kelas 5 SDN 5 Pangandaran yang bangga bisa melihat sosok Gubernur Jabar.
“Baru pertama lihat (gubernur). Saya juga senang lari, mau jadi atlet lari. Tadi saya finis urutan kelima, di sekolah juga paling cepat (lari),” seru Rendi.
*Tak Hanya Soal Wisata, JIM 2019 Dukung Lingkungan dan SDM Lokal*
Pada event yang dihelat Dispora Jabar bekerja sama dengan Pocari Sweat dan race management IdeaRun Idra Run ini, para pelari pun tak hanya menguras keringat, tetapi bisa berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan.
Satu hari sebelum maraton digelar terdapat agenda bersih-bersih Pantai Barat Pangandaran. Tema eco-sport tourism bertujuan untuk menjaga lingkungan sekaligus menyukseskan JIM 2019 yang bersih, menyenangkan, aman, dan nyaman.
“Bupati melaporkan, Sabtu-Minggu (Pangandaran) ramai terus apalagi hari besar, menandakan kalau banyak pengunjung ‘kan ekonomi warga juga terangkat. Kuncinya promosikan jenis-jenis pariwisata, contohnya sport tourism Jabar International Marathon ini,” kata Emil.
Selama acara, penyelenggara juga tidak memakai gelas plastik, tetapi gelas dari bahan kertas termasuk menggunakan trash bag keranjang anyaman tradisional Pangandaran.
Selain konsep eco friendly tersebut, terdapat empat konsep lain yaitu reborn, happiness, carnival, dan local engagement.
Terkait konsep yang terakhir disebut, JIM 2019 melibatkan volunteer lokal di water station agar muncul transfer knowledge dari penyelenggara kepada warga setempat. Ada juga 700 marshal yang merupakan warga dan pemuda Jabar.
“Saya kira pemuda-pemuda Pangandaran akan belajar, bagaimana perlahan-lahan mereka akan punya pengetahuan mengelola event-event dari skala lokal, regional, sampai internasional,” kata Emil.
“Memang butuh waktu, ini (JIM) baru dua kali. Tahun-tahun berikutnya mayoritas (panitia lokal). Saya juga sudah diskusi dengan pemuda-pemuda lokal, mereka optimis dengan masa depan Pangandaran. Ini adalah pesan baik, kalau anak mudanya optimis, masa depan (daerah) cerah,” ujarnya.(hms/die)