Sedjekui, Tea Pay dan Sang Jit
BANDUNG.SJN COM.-保留传统,尊重祖先Bǎoliú chuántǒng, zūnzhòng zǔxiān artinya melestarikan tradisi, menghormati leluhur
Sedjekui adalah tradisi sujud bersimpuh memberikan penghormatan kepada orang tua atau orang yang di tuakan, umumnya di hari imlek atau perayaan ulang tahun ayah atau ibu, atau naik jabatan atau sesudah diwisuda atau lulus. Acara Tea Pay bukan hanya waktu pernikahan tetapi dapat juga waktu imlek atau perayaan ulang tahun ayah atau ibu, tea pay adalah bentuk penghormatan kepada orang tua atau orang yang di tuakan.
Sampai saat ini belum ada sumber resmi kapan sejarahnya upacara tea pay dalam pernikahan. Ada sumber yang menyatakan 1200 jaman Dinasti Tang.
Tea Pay atau Cha Dao yang artinya tuang teh kepada orang tua atau orang yang di tuakan. Untuk kakak kandung yang belum menikah biasanya tidak di perbolehkan mengikuti acara tea pay. Acara tea pay ini khususnya untuk orang yang di tuakan statusnya sudah nikah.
Acara Tea Pay bagi sepasang pengantin mengandung arti memohon doa restu dari orang yang di tuakan. Sepasang penganten sujud berlutut, memberikan teh kepada orang yang di tuakan. Posisi penganten pria di kiri, penganten wanita di kanan. Posisi duduk yang di tuakan pria di kiri, yang wanita di kanan. Sebelum memberikan teh umumnya sepasang penganten pay kiong hie (memberikan salam hormat) kepada yang di tuakan. Kemudian memberikan teh yang sudah di tuang kepada yang tua. Kemudian yang tua setelah minum teh, memberikan ang pao kepada sepasang penganten artinya memberikan doa restu dan modal dari yang tua kepada sepasang penganten.
Tea Pay juga dapat di adakan di acara lain misalnya imlek atau merayakan ulang tahun ayah atau ibu.
Mengadakan acara tea pay di hari ulang tahun ibu atau ayah lebih bermakna sebagai penghormatan dan bakti anak kepada ayah atau ibunya.
Sang Jit Thau dalam dialek Hokian, atau sang jit yang artinya seserahan lamaran, dari calon mempelai pria kepada wanita. Biasanya sebulan atau 10 hari sebelum pernikahan. Barang barang yang di bawa adalah perlengkapan kebutuhan sehari hari mempelai wanita dari make up, pakaian, sepatu, parfum, kalung emas atau gelang emas dan dua keranjang buah buahan, dan uang dapur kepada orang tua mempelai wanita, uang dapur sebagai balas jasa penghormatan kepada orang tua calon mempelai wanita. setelah barang bawaan di terima mempelai wanita. Biasanya satu keranjang buah yang diberikan calon mempelai pria di kembalikan kepada mempelai pria. Mengandung arti bahwa lamarannya sudah di terima dan sah bertunangan. Buah buahan yang dibawa umumnya yang manis mengandung arti supaya rumah tangganya bisa manis dan berbuah menghasilkan karya kehidupan (Jeremy Huang)