Prediksi Ekonomi di Tahun 2022. Tahun Macan Air
BANDUNG.SJN COM.-Oleh Jeremy Huang
Tahun 2022 adalah Tahun Macan Air, bagaimana Prediksi Perekonomian di tahun Macan Air Tahun 2022.
Saat ini banyak Pengusaha belum berani investasi besar besaran, dana yang di investasikan masih sedikit umumnya mereka berinvestasi jangka pendek yang dapatkan hasil, menunggu perkembangan menurunnya jumlah covid.
Perkiraan Januari sampai April 2022 Pertumbuhan Ekonomi dunia sangat berat karena dipengaruhi oleh adanya Varian baru dari Virus Corona yaitu Omicron mengakibatkan Inflasi di beberapa negara di bulan Oktober 2021 cukup tinggi.
inflasi pada Oktober 2021.
Inflasi yang sedang dihadapi oleh Negeri Tirai Bambu itu nampak dari Indeks Harga Produsen atau Producer Price Index (PPI) melonjak 13,5%. Hal itulah yang menandakan kalau saat ini China tengah menghadapi inflasi tertinggi sejak 26 tahun lalu. Inflasi di Amerika Serikat dibulan Oktober tembus 6,2 persen secara tahunan, menjadi yang tertinggi sejak 1990. Capaian itu sudah melampaui perkiraan sebesar 5,9 persen di Amerika Serikat. Banyak Analis memperkirakan bahwa indeks harga konsumen di Amerika Serikat melonjak 6,7 Persen pada November dari tahun sebelumnya, naik dari raihan 6,2 Persen pada Oktober 2021. Dikutip dari Channel News Asia(CNA) data resmi ywng dirilis pada tgl 23 Nopember 2021 menunjukkan inflasi inti Singapura, tidak termasuk biaya Akomodasi dan transportasi pribadi naik menjadi 1,5 persen secara tahunan atau year on year(yoy), meningkat dari 1,2 persen pada september. Sementara indeks harga konsumen utama atau inflasi keseluruhan melonjak menjadi 3,2 persen yoy pada Oktober, naik dari 2,5 Persen pada bulan sebelumnya. Inflasi makanan naik menjadi 1,7% pada Oktober, naik dari 1,6% pada September. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga makanan tidak dimasak, dengan inflasi makanan jadi sebagian besar datar.
Prospek pertumbuhan tetap tunduk pada faktor risiko Covid-19 secara global dan domestik, stabilitas di pasar keuangan global, serta pelonggaran gangguan rantai pasokan secara bertahap.
Sementara itu Kasus COVID-19 secara global sedang naik dibeberapa negara. Berdasarkan data Johns Hopkins University, Rabu (8/12/2021), ada 15,6 juta kasus baru COVID-19 dalam 28 hari terakhir, padahal beberapa pekan lalu angkanya sudah turun hingga 12 juta.
Lima negara dengan kasus baru COVID-19 yang terbanyak dalam 28 hari terakhir atau masuk zona merah adalah Amerika Serikat (2,6 juta kasus), Jerman (1,4 juta), Inggris (1,1 juta), Rusia (972 ribu), Prancis (699 ribu).
Zona merah adalah wilayah dengan tingkat infeksi tinggi COVID-19.
Di Asia Tenggara, 8 Desember 2021 Kerajaan Thailand menjadi negara dengan kasus baru tertinggi. Dalam 28 hari terakhir, ada 173 ribu kasus baru di Thailand.
Selanjutnya, Malaysia dengan 152 ribu kasus baru.
Korea Selatan juga sedang mengalami lonjakan kasus. Ada 98 ribu kasus baru dalam 28 hari terakhir. Pemerintah Korea Selatan sedang memperketat prokes hingga usai tahun baru 2022.
Pertumbuhan ekonomi akan naik, inflasi turun jika tidak adanya penyebaran Covid, jika tidak ada pertambahan jumlah Covid, jika jumlah Covid turun , dan jika tidak ada bencana besar maka pertumbuhan ekonomi akan naik.
Diperkirakan bulan agustus pertumbuhan ekonomi dunia akan naik seiring menurunnya penyebaran Covid karena imunitas tubuh semakin meningkat.
Bisnis On Line akan meningkat di tahun 2022, bisnis kuliner berkembang di 2022. Bisnis sayuran dan buah buahan dan properti akan bertumbuh di 2022 karena mengandung kayu dan tanah
Bisnis pakaian akan ada hasilnya di 2022
Minta pimpinan Tuhan selalu sebelum memulai bisnis supaya ada hasilnya. Optimis selalu