Pemerintahan

Satgas PMK Tinjau Kabupaten Garut

Garut.Swara Jabbar com.-Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba dan babi di Indonesia menyebabkan berbagai dampak kerugian bagi para peternak, salah satunya kerugian ekonomi.

Adapun Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Nasional Letnan Jenderal TNI Suharyanto menekankan lima strategi utama penanganan wabah PMK, mulai dari testing, melakukan biosecurity, pengobatan, vaksinasi serta potong bersyarat.

Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang turut terpapar wabah PMK, khususnya Kabupaten Garut. Di daerah ini, Satgas PMK meninjau penanganan PMK.

Dalam peninjauan itu, Satgas PMK meninjau dan berdiskusi langsung dengan para peternak sapi perah di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang.

Hal yang dikonfirmasi terkait kendala yang dihadapi serta optimalisasi penerapan lima strategi utama penanganan PMK.

Komar, salah satu peternak di Desa Cikandang mengungkapkan bahwa para peternak di Desa Cikandang telah melakukan testing pada sapi perah dan langsung melakukan pengobatan secara tradisional jika menemukan gejala sapi perah yang terpapar PMK.

“Waktu masih awal wabah PMK menyebar, kami langsung melakukan pengobatan tradisional menggunakan racikan kunyit, gula merah dan lemon untuk dikonsumsi oleh sapi perah. Kemudian dilanjutkan dengan tindakan dari dokter hewan,” ujar Komar .

“Kami juga melakukan pemotongan sapi perah untuk mencegah penularan serta agar tidak mubazir sehingga daging sapi masih bisa diolah dan dijual kembali sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tambahnya.

Komar dalam keterangannya mengatakan bahwa para peternak Desa Cikandang masih belum pulih secara signifikan dari sisi ekonomi.

“Jika dilihat dari sisi ekonomi, Desa Cikandang belum pulih karena minimnya informasi terkait bantuan maupun kompensasi jika sudah melakukan pemotongan,” tutur Komar.

Sementara itu, pwakilan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cikandang Bahrudin turut menjelaskan bahwa para peternak Desa Cikandang membutuhkan pendampingan untuk dapat melakukan proses pengajuan bantuan dengan tepat.

“Para peternak Desa Cikandang koperatif dan sigap untuk melakukan pencegahan wabah PMK, namun masih dibutuhkan pendampingan terkait proses pengajuan bantuan jika peternak telah melakukan pemotongan bersyarat,” ujar Bahrudin.

“Hal inilah yang menjadi kendala pemulihan ekonomi Desa Cikandang karena telah melakukan pemotongan sapi perah namun subsidi bantuan belum didapatkan sehingga peternak mengalami kerugian,” imbuhnya. (*)