Parlementaria

DPRD Jabar Setuju Kerjasama Pemprov – Monash University dan University of Nottingham

Bandung.Swara Jabbar Com.-DPRD Provinsi Jawa Barat menyetujui kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Monash University di Australia dan University of Nottingham di Inggris Raya.

Persetujuan tersebut ditandatangani pimpinan DPRD dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pada rapat paripurna DPRD Jabar yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Achmad Ru’yat, di gedung DPRD jalan Diponegoro kota Bandung.

Ketua Komisi I DPRD Jabar Bedi Budiman melaporkan kerjasama Pemprov Jawa Barat dengan Monash University, fokus di bidang riset pengembangan kapasitas dan pengembangan teknologi untuk revitalisasi daerah aliran sungai Citarum.

Sedangkan dengan University of Nottingham terkait upaya penurunan emisi karbon di bidang transportasi, melalui konversi kendaraan listrik dan penggunaan energi baru dan terbarukan.

Bedi mengatakan Monash University dan University of Nottingham, merupakan universitas yang sudah memiliki pengalaman terutama dalam hal riset.

“Monash University di Australia adalah universitas modern berskala global intensif dalam hal riset, tidak hanya di Australia tapi juga di seluruh Indo Pasifik. Monash University memiliki kapasitas dan pengalaman praktis dalam mengoperasionalkan konsep kota peka air di Asia dan kawasan pasifik,” tutur Bedi.

Bedi menambahkan Program Revitalisasi Pemukiman Informal dan Lingkungannya (Revitalising Informal Settlements and their Environments/RISE) di Makassar Indonesia, Suva, dan Fiji menunjukan efektivitas sistem pengelolaan air berbasis alam untuk membersihkan lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Universitas of Nottingham merupakan anggota Universitas Russell Group dan masuk dalam 21 universitas, dengan reputasi global akan pengajaran dan penelitiannya,” tutur Bedi.

Bedi menambahkan, University of Nottingham juga meraih peringkat ke 103 di dunia dan ke 18 di Inggris, dalam QS world university ranking 2022. University of Nottingham. Selain itu masuk 20 besar universitas-universitas di inggris dalam The Times Higher Education World University Rankings 2021.

Bedi berharap adanya kerjasama ini dapat meningkatnya kemampuan aparatur, dalam merevitalisasi Sungai Citarum dengan merumuskan model yang terintegrasi.

Disamping itu tersedianya dokumen peta jalan dan model program dan kegiatan infrastruktur pendukung kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar.

Bedi mengatakan rencana kerjasama Pemprov Jabar dengan Monash University dan university of Nottingham, selanjutnya akan difasilitasi lebih lanjut oleh Kementerian Dalam Negeri dengan dibantu oleh Kementerian Luar Negeri dan Sekretariat Negara sesuai dengan ketentuan peraturan negara.

Hasil fasilitasi tersebut menjadi acuan dalam penyempurnaaan naskah kerjasama memorandum of understanding.

Menanggapi hal itu Sekretaris Fraksi Nasdem Persatuan Indonesia, Husin, S.E., mempertanyakan Australia dalam kerjasama tersebut.

Menurutnya, saat ini ada kerenggangan antara Indonesia dengan Australia.

“Mereka ini akan meneliti air dan lain sebagainya di Indonesia, sementara hubungan kita tidak baik-baik saja dengan mereka. Australia dengan Indonesia diambang perang. Mudah-mudahanan tidak terjadi. Takutnya ada sabotase-sabotase yang terjadi di dalamnya,” tutur Husin.

Selain itu Husin juga mempertanyakan mengapa tidak memilih bekerjasama dengan Norwegia, Brazil, atau Selandia Baru.

“Bukan mencampuri urusan Komisi I dan Pemerintah Provinsi, tapi mengapa kerjasamanya dengan Australia? Sementara di dunia yang sudah berhasil mengadopsi energi baru dan terbarukan, nomor satunya adalah Norwegia, kedua Brazil, dan ketiga Selandia Baru. Kenapa kita tidak kerjasama dengan mereka saja, daripada dengan Australia?” tandasnya.

Husin berharap hal ini menjadi perhatian bagi Pemprov Jabar sebagai catatan untuk kerjasama luar negeri berikutnya.

“Memang ini kerjasama bagus, tapi mungkin kedepannya kita musti teliti,” tutupnya. (die)