Yijing Kitab Ramalan tertua di China
Bandung.Swara Jabbar Com.-Semasa Dinasti Zhou Barat kebiasaan yang terkait dengan tulang belulang berisi ramalan tampak menurun dan sistem baru peramalan berdasarkan Yijing yaitu buku tentang perubahan mulai diterima secara luas.Kitab Yijing aslinya disebut Zhou Yi yang menandai asal muasal riwayatnya.
Kemungkinan besar itu merupakan naskah peramalan China tertua yang di tulis sekitar abad ke 11SM. Kita tersebut di tulis oleh Dinasti Han dijadikan pedoman bagi apa saja dan salah satu kitab paling berpengaruh tentang kebiasaan kebiasaan orang China mulai dari ramalan nasib hingga muslihat kemiliteran dan bina negara. Kitab Yijing membentuk kesadaran dan pemahaman orang China tentang dunia jauh sebelum Konfusius dan Lao Tzu(Lao Zi) melakukan hal ini.
Itu mereflesikan pandangan dunia kosmos orang China tentang perubahan. Disebutkan bahwa alam semesta tidak bersifat statis tetapi sebuah alam kegiatan yang bergerak terus menerus dan realitas dari pertentangan, perjuangan, oposisi, keanekaragaman dan perbedaan. Perubahan adalah intisari dari eksistensi. Karena itu, keseluruhan asal muasal kitab Yijing adalah dalam hasrat untuk bertindak sesuai dengan jalan atau aliran dari alam semesta yang dapat menjamin keberhasilan dan perubahan didalam kerangka kehidupan yang senantiasa berubah. Singkat kata Yijing merujuk pada “pencarian, keseimbangan dan keteraturan dalam dunia yang kacau balau”.
Perubahan menghasilkan dua kekuatan yaitu Yin(unsur yang bersikap pasif atau feminim dan Yang (unsur yang bersifat aktif dan maskulin). Yin dan Yang adalah dua elemen yang saling melengkapi. Interaksi kedua unsur tersebut akan mengarah pada perkembangan moralitas dan peradaban masyarakat.
Untuk mendapatkan Yin yang baik harus dermawan dan peduli menolong sesama. Hal itulah yang dijelaskan dalam Kitab Yijing. Seperti kata pepatah 变化是生命的动力
Biànhuà shì shēngmìng de dònglì artinya Perubahan adalah dinamisnya kehidupan. Itulah Yin dan Yang dalam kehidupan.
Oleh Jeremy Huang Wijaya