Nasional

Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Akan Gelar Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional

Kediri.Swara Jabbar Com.-Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno (rumah masa kecil Presiden Soekarno) di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, akan menggelar Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional yang jatuh Hari Selasa, 2 Mei 2023.

Kushartono, Ketua Harian Situs Ndalem Pojok, mengatakan, ditengah kesibukan dan waktu yang mepet, pihaknya akan menggelar tasyakuran peringatan hari pendidikan Nasional. Hal ini untuk mengingat bahwa Pendidikan tidak hanya penting, tapi maha penting. Perlu diketahui, masa depan bangsa dan Negara Republiik Indonesia ini ada ditangan generasi bangsa, sementara nasib generasi bangsa ditentukan oleh pendidikanya.

“Bisa dibayangkan bagaimana jika putra-putrri kita, sebagai generasi bangsa jiwanya tidak terisi dengan pendidikan cinta tanah air Indonesia. Maka Tinggal menunggu hancurlah bangsa dan NKRI ini,” kata Kushartono, Sabtu (29/4/2023).

Menurut Kus, tanggal 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Keppres RI Nomor 316 Tahun 1959.

“Ketetapan ini merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah akan pentingnya pendidikan di negeri ini. Penetapan Hari Pendidikan Nasional sendiri dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan kita, yaitu Ki Hajar Dewantara, yang lahir pada tanggal 2 Mei 1889,” terang Kus.

Untuk memperingati hari pendidikan Nasional tersebut, lanjut dia, maka Situs Ndalem Pojok akan menggelar tasyakuran hari pendidikan Nasional yang rencananya dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat baik itu tokoh pendidikan, tokoh dari lintas Agama dan beberapa komunitas peduli pendidikan di Kediri.

“Dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional ini, kami tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun begitu lebih merupakan sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan dan seluruh warga negara,”imbuh Kushartono.

Masih menurut Kushartono, sebagaimana ungkapan yang sangat populer yaitu”seandainya tidak ada cinta tanah air, pasti robohlah Negara itu. Namun, lanjutnya, siapa yang mau berfikir sejauh itu, berfkir untuk masa depan bangsa yang panjang, demi kelangsungan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang abadi.
“Umumnya kita hanya berfokus pada urusan 5 tahunan, pemilu 2024 yang sudah didepan mata. Rasanya masih agak jarang yang mau berfikir untuk proses persiapan 50 tahun bahkan 350 tahun kedepan. Semoga dengan bersyukur ini kita mendapatkan KeridoaNya,”pungkasnya